Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Tanah Gerak Merusak 15 Rumah Warga di Kecamatan Dongko Trenggalek

Kabar Trenggalek - Kabupaten Trenggalek terus dilanda berbagai peristiwa bencana alam. Salah satunya tanah gerak di Kecamatan Dongko, pada Selasa (27/12/2022).Informasi itu disampaikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek. Lokasi tanah gerak yaitu di RT 16 RW 03, Desa Ngerdani, Kecamatan Dongko.Awalnya, pada hari Selasa, mulai Pukul 13.00 WIB sampai dengan 14.15 WIB, wilayah Kecamatan Dongko diguyur hujan dengan intensitas sedang."Akibat guyuran hujan yang terus menerus mengakibatkan tanah yang berada di RT 16 RW 03 Dusun Sobo Desa Ngerdani mengalami retak-retak yang berimbas terhadap 15 rumah warga serta akses jalan RT 16 RW 03 mengalami retak retak," terang BPBD Trenggalek.Rincinya, ada 2 rumah rusak berat, 13 rumah rusak ringan serta akses jalan RT 16 RW 03 mengalami retak retak. Tidak ada korban jiwa dalam bencana tanah gerak di Kecamatan Dongko ini. Atas bencana banjir ini, BPBD Trenggalek meninjau lokasi kejadian.BPBD Trenggalek juga mengimbau 15 KK Warga yang terdampak tanah gerak agar saat hujan mengungsi ke rumah saudaranya dikarenakan rumah tsb sangat menghawatirkan apabila ada pergerkan tanah berikutnya.Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jawa Timur mengumumkan potensi cuaca ekstrem hingga akhir Desember 2022. Oleh karena itu, masyarakat perlu waspada akan adanya bencana alam di wilayahnya.

Menurut BMKG Jawa Timur, hasil analisis dinamika atmosfer terkini di wilayah Jawa Timur menunjukkan:

  1. Kondisi La Nina yang diprakirakan masih dalam level Sedang selama bulan Desember ini. sehingga berpengaruh cukup signifikan terhadap peningkatan curah hujan di Wilayah Jawa Timur;
  2. Adanya pola pertemuan angin yang dapat meningkatkan aktivitas konvektif dan pertumbuhan awan hujan;
  3. Adanya indikasi pembentukan pusat tekanan rendah di sekitar wilayah perairan selatan Indonesia yang dapat memicu peningkatan pertumbuhan awan konvektif yang cukup masif dan berpotensi menyebabkan hujan dengan intensitas tinggi, peningkatan kecepatan angin permukaan, serta peningkatan tinggi gelombang di sekitarnya;
  4. Aktifnya fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) dan gelombang Equatorial Rossby di wilayah Jawa Timur;
  5. Selain itu suhu muka laut di perairan Jawa Timur yang masih hangat dengan anomali antara +0.5 sld +20C. Hal ini menyebabkan suplai uap air akan semakin banyak di atmosfer.

BMKG Jawa Timur, menyampaikan beberapa wilayah yang patut diwaspadai memiliki potensi cuaca ekstrem yang dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologi.

Berbagai bencana itu seperti genangan, banjir, banjir bandang, angin kencang, puting beliung, hujan es maupun tanah longsor untuk wilayah dataran tinggi.