KBRT - Tanah bergerak kembali terjadi di Dusun Plapar RT 15 RW 05, Desa Watulimo, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek. Bencana yang terjadi pada Minggu (18/05/2025) itu disebabkan oleh curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah tersebut selama sepekan terakhir.
Pergerakan tanah berlangsung secara bertahap setiap kali hujan deras turun. Akibatnya, jalan cor di depan rumah warga rusak, dan lima rumah terancam terdampak langsung.
“Kronologinya, setiap hujan tanah itu bergerak secara bertahap, jadi lama-lama tinggi,” ujar Katino, warga setempat, Jumat (23/05/2025).
Menurut Katino, bencana tanah bergerak ini merupakan kejadian kedua setelah insiden serupa pada tahun 2022. Saat itu, dampak kerusakan bahkan lebih parah dan menyebabkan tiga rumah harus direlokasi.
“Ini sudah kali kedua, dulu pernah juga pada tahun 2022 bahkan lebih parah. Sekarang tekanannya sedikit berkurang jika dibandingkan dulu,” jelasnya.
Katino menambahkan, hujan dengan intensitas tinggi menjadi penyebab utama terjadinya pergerakan tanah. Ia juga menyebutkan bahwa bencana ini sebelumnya telah diteliti oleh tim dari Universitas Negeri Malang pada awal 2023 menggunakan alat geolistrik.
“Dulu pernah diteliti Tim dari UM menggunakan alat geolistrik. Nah, hasil penelitian itu disarankan untuk mengurangi volume tanah di tempat kejadian,” ungkapnya.
Meski telah dilakukan penanganan oleh pemerintah, pergerakan tanah tetap terjadi jika hujan deras turun. Katino mengaku masih khawatir karena potensi dampak bencana bisa meluas hingga ke puluhan rumah yang berada di bagian selatan lokasi.
“Yang berpotensi terdampak yang paling utama ada sekitar lima rumah ini, namun bukan tidak mungkin puluhan rumah di belakang ini juga ikut terdampak,” ujarnya.
Dampak bencana tahun 2022 juga masih terasa hingga kini. Salah satunya adalah berkurangnya debit air di sumur milik Katino.
“Sekarang sumur saya ini juga minim airnya, tidak seperti sebelum bencana dulu,” keluhnya.
Katino berharap pemerintah dapat memberikan penanganan yang lebih menyeluruh agar risiko bencana bisa diminimalisir secara maksimal.
“Sejauh ini penanganan dari pemerintah sudah bagus sebenarnya, tapi masih tetap saja tanah masih bergerak jika hujan deras. Semoga ke depan dapat solusi penanganan terbaik,” tandasnya.
Kabar Trenggalek - Peristiwa
Editor:Zamz