Sri Mulyani Klaim Bantuan BBM Dinikmati Orang Kaya
Kabar Trenggalek - Presiden Jokowi merencanakan Bahan Bakar Minyak (BBM) akan mengalami kenaikan dibandingkan dengan harga sebelumnya, Jumat (02/09/2022).Mirisnya, Pemerintah sempat memberikan kebijakan BBM Subsidi (Bantuan) namun hal demikian hanya dinikmati oleh orang kaya.Klaim BBM Bantuan dinikmati oleh orang kaya itu dilontarkan langsung Sri Mulyani Kementerian Keuangan melalui konferensi persnya pada pekan lalu.Tak ayal, pemerintah mengeluarkan anggaran subsidi energi hingga Rp502,4 triliun tujuannya untuk membantu masyarakat miskin atau tak mampu, tapi faktanya kelompok tersebut hanya menikmati sedikit."Jadi uang ratusan triliun ini yang banyak menikmati kelompok menengah atas. Yang paling miskin justru mendapatkan kecil," ujarnya dalam konferensi pers.Sri Mulyani membeberkan sejumlah data yang membuktikan pernyataannya tersebut. Pertalite misalnya, yang saat ini harganya sebesar Rp. 7.650 per liter mendapat subsidi sebesar Rp. 6.800 per liter oleh pemerintah karena harga sebenarnya Rp. 14.450 per liter, hanya dinikmati 20 persen masyarakat miskin.Untuk memberikan subsidi pertalite ini, pemerintah menggelontorkan anggaran hingga Rp. 93,5 triliun untuk kuota sebanyak Rp. 23,05 juta kiloliter hingga akhir tahun.Namun, ia menyayangkan anggaran yang besar ini, 80 persennya dinikmati oleh orang mampu, dan dari jumlah tersebut 60 persen dinikmati oleh orang sangat kaya atau crazy rich."Jadi anggaran pertalite yang besar ini, sekitar Rp. 60 triliun sendiri dinikmati oleh orang sangat kaya," jelasnya.Solar juga demikian, rumah tangga miskin yang menikmati subsidi ini hanya 5 persen saja. Sedangkan 95 persennya dinikmati oleh rumah tangga mampu.Artinya, anggaran subsidi untuk solar yang mencapai Rp. 149 triliun dengan jumlah kuota 15,01 juta kiloliter, mayoritas digunakan oleh orang kaya.Untuk solar sendiri, pemerintah mensubsidi senilai Rp. 8.800 per liter, sehingga harga sebenarnya sebesar Rp. 13.950 per liter, hanya dijual Rp. 5.150 per liter oleh PT Pertamina (persero)."Jadi harga yang dijual ke masyarakat hanya 37 persen. Artinya masyarakat dapat subsidi 63 persen dari harga riil atau Rp 8.800 per liter," kata dia.Sri Mulyani menyebutkan pertamax tak luput dari bantuan pemerintah. Sebab, harga yang saat ini dijual sebesar Rp. 12.500 per liter bukan harga sebenarnya.Harga riil atau pasar dari pertamax dikatakan mencapai Rp. 17.300 per liter, dengan asumsi kurs Rp. 14.750 dan ICP US$105 per barel. Jadi pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp. 4.800 per liter untuk pertamax."Bahkan pertamax sekalipun yang dikonsumsi mobil bagus, yang pemiliknya mampu, setiap liternya dapat subsidi Rp. 4.800 per liter," tandasnya.
Kabar Trenggalek Hadir di WhatsApp Channel Follow