Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Soroti Kesejahteraan Imam dan Takmir Masjid, Kemenag Susun Standar Honor

Kabar Trenggalek -Kementerian Agama (Kemenag) soroti kesejahteraan imam dan takmir masjid. Saat ini, Kemenag sedang menyusun standardisasi honorarium kemasjidan, Minggu (24/07/2022).Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais dan Binsyar) Kemenag, Adib, menyebut langkah ini sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan imam dan takmir masjid."Kami di Kementerian Agama sedang menyusun standardisasi honorarium kemasjidan. Hal ini merupakan upaya untuk menyejahterakan imam tetap dan takmir di masjid-masjid. Saat ini kami sedang membahas bagaimana persyaratan serta mekanismenya,” ujar Adib dilansir dari laman Kemenag.Adib menyampaikan, selama ini imam dan takmir masjid memiliki peran besar dalam kehidupan beragama di Indonesia. Bukan hanya mengawal peribadatan umat, tetapi juga merawat kerukunan umat beragama.“Menurut saya wajar jika Kemenag memikirkan upaya peningkatan kesejahteraan imam dan takmir masjid. Selama ini, mereka adalah mitra Kemenag untuk membangun masyarakat yang saleh dan moderat, serta menjaga kerukunan umat beragama,” jelas Adib.Standardisasi honorarium kemasjidan ini juga diharapkan dapat mendorong profesionalisme pengelolaan masjid. Melalui penyusunan standardisasi honorarium kemasjidan ini, Adib berharap imam tetap dan takmir masjid fokus pada tugasnya masing-masing. Apalagi, kebutuhan imam tetap masjid di Indonesia semakin hari semakin tinggi.Sementara itu, Kasubdit Kemasjidan Ditjen Bimas Islam Kemenag, Ahmad Zamroni, menyebutkan setidaknya ada tiga sumber pembiayaan untuk honor imam dan takmir masjid yang disusun. Sumber pembiayaan itu berasal dari APBN, APBD, serta pendapatan kas masjid bulanan.“Besaran jumlah honorarium bagi imam masjid tetap maupun takmir masjid disesuaikan dengan tipologi masjid. Seperti masjid negara, masjid raya, masjid agung, masjid besar, dan masjid jami. Selain sesuai dengan tipologi masjid, honorarium juga disesuaikan dengan pendapatan kas masjid bulanan,” ujar Zamroni.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan *