Sejarah Administrasi SIM dan KK di Indonesia
Menurut catatan sejarah, SIM yang sering membantu menebalkan dompet kita ternyata merupakan peninggalan administrasi zaman penjajahan Hindia Belanda.Dahulu kala, SIM disebut 'Rijbewijs' dan memiliki bentuk yang lebih lebar. SIM yang dulu memiliki ukuran yang lebih besar daripada bentuk SIM saat ini. Bentuk SIM waktu pertama diterbitkan lebih mirip dengan bentuk ijazah saat ini.[caption id="attachment_23604" align=alignnone width=984] SIM yang dikeluarkan pada tahun 1900 di Surabaya[/caption][caption id="attachment_23603" align=alignnone width=300] SIM yang dikeluarkan Pemerintah Hindia Belanda tahun 1920[/caption][caption id="attachment_23602" align=alignnone width=300] SIM yang dikeluarkan Pemerintah Hindia Belanda pada 1920[/caption]SIM pada tahun 1900, lebih mirip surat daripada kartu. Seperti yang dikeluarkan di Kota Surabaya. Judulnya masih 'Verklaring', yang artinya surat keterangan, penjelasan, pernyataan, pemberitahuan.Secara fisik, KK baru ada pada tahun 1980an. Bahan dari KK sendiri terbuat dari kertas manila berwarna merah muda dan ada tulisannya di atas dengan kalimat “Kartu Susunan Keluarga”. Ukuran dari KK dahulu berbentuk seperti kartu yang dimana isinya susunan keluarga.[caption id="attachment_23601" align=alignnone width=495] Kartu Keluarga yang diduga berasal dari tahun 1950an[/caption]Sementara untuk KK, beberapa kalangan berpendapat bahwa keberadaan KK lebih tua dari temuan pada 1980. Hal itu didasari dengan keberadaan blanko atau KK di wilayah penghulu Pekanbaru Tengah yang diduga berasal dari tahun 1950an.Perkembangan zaman mengubah segalanya. Pada akhirnya, SIM dan KK diubah bentuknya oleh instansi pembuatnya agar memudahkan masyarakat dalam penggunaan kartu dan surat tersebut. Sehingga, ukuran SIM diperkecil sedangkan ukuran KK diperbesar.Kabar Trenggalek - Edukasi