Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account
ADVERTISEMENT
Fighter 2024

Sejarah dan Asal Usul Nama Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya

Pelabuhan Tanjung Perak adalah sebuah pelabuhan yang berada di Surabaya, Jawa Timur. Tepatnya, lokasi pelabuhan Tanjung Perak yaitu di Jalan Jamrud Utara, Kelurahan Perak Utara, Kecamatan Pabean Cantian, Kota Surabaya.

Pelabuhan Tanjung Perak merupakan pelabuhan terbesar dan tersibuk kedua di Indonesia setelah Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta. Bisa dibilang, pelabuhan terkenal yang berada di surabaya adalah Pelabuhan Tanjung Perak. Berikut rangkuman sejarah dan asal usul nama Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

Pelabuhan Tanjung Perak menjadi pusat perdagangan menuju kawasan Indonesia bagian timur. Ada juga terminal peti kemas di pelabuhan ini. Di sebelah timur Pelabuhan Tanjung Perak ada Pelabuhan Ujung, yaitu pelabuhan kapal feri dengan tujuan Pelabuhan Kamal Madura.

Sejarah Pelabuhan Tanjung Perak

Senja di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya/Foto: @chaco.dop (Instagram)

Mengutip dari buku "Pembangunan Pelabuhan Surabaya dan Kehidupan Sosial Ekonomi di Sekitarnya pada Abad XX", disebutkan pada zaman pemerintah kolonial Belanda, Kota Surabaya memiliki pelabuhan yang berperan dalam pengembangan perekonomian, yaitu Pelabuhan Kalimas dan Pelabuhan Tanjung Perak.

Sebelum adanya Pelabuhan Tanjung Perak, Pelabuhan Kalimas menjadi satu-satunya pelabuhan yang ada di Kota Surabaya, yang berlokasi di muara Kalimas. Sedangkan Pada tahun 1900-an, Pelabuhan Tanjung Perak masih berupa kolam ikan.

Rencana pengembangan Pelabuhan Tanjung Perak sebenarnya sudah diajukan sejak 1875 oleh Ir. W. de Jongth. Sayangnya, rencana iru ditolak karena menelan biaya yang sangat tinggi. Akibatnya, selama abad 19 tidak ada pembangunan fasilitas pelabuhan. Padahal, lalu lintas angkutan barang ke Jembatan Merah terus meningkat.

Pada 1907, Ir. W.B. Van Goor membuat rencana yang lebih realistis dengan menekankan kewajiban bagi kapal-kapal samudera untuk merapatkan kapalnya pada tambatan. Dua orang ahli arsitek didatangkan dari Belanda yaitu Prof. DR. Kraus dan G.J. de Jong untuk memberikan suatu saran mengenai rencana pembangunan Pelabuhan Tanjung Perak.

Pada tahun 1907, Raad van Nederlands Indie (Dewan Perwakilan Hindia Belanda), mengusulkan kepada Gubernur Jenderal agar di Surabaya dibangun pelabuhan yang lebih baik supaya kapal-kapal besar bisa masuk ke dermaga. Setelah berdiskusi bersama para arsitek Belanda dan pemerintah kolonial Belanda, usulan pembuatan pelabuhan yang lebih besar pun disetujui.

Setelah membuat perencanaan arsitektur yang matang, pembangunan Pelabuhan Tanjung Perak dimulai pada 1910. Kolam ikan diurug lalu dijadikan bagian dari pelabuhan. Pembangunan dilakukan sesuai rencana, kemudian Pelabuhan Tanjung Perak jadi, lengkap dengan bagian perumahan, industri, dan gudang. Pembangunan Pelabuhan Tanjung Perak selesai tahun 1921.

Faktor penyebab dibangunnya Pelabuhan Tanjung Perak karena karena fasilitas pelabuhan di sepanjang sungai Kalimas sudah tidak mampu menampung aktivitas pelabuhan. Hal itu merupakan dampak dari berkembangnya kegiatan ekonomi Surabaya dan daerah du Jawa Timur lainnya.

Selain pengembangan ekonomi, Pelabuhan Tanjung Perak juga dibangun untuk kepentingan pertahanan, dengan didirikannya marine establishment (Pangkalang Angkatan Laut), yang terletak di sisi timur Kalimas.

Asal Usul Nama Tanjung Perak

Pemandangan di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya/Foto: @hsjtnsh (Instagram)

Melansir artikel "#PerakProject: Ada Perak di Tepi Laut (bag. 1)", kata 'Perak' berasal dari kata 'parak', sebuah kata dalam bahasa Jawa yang artinya “dekat” atau “mendekati”. Akan tetapi, menurut buku Oud Soerabaia karya Von Faber, nama 'Perak' baru ada setelah Belanda menggunakan wilayah ini untuk pelabuhan dan pembangunan pelabuhannya di tahun 1910-an. Bahkan di peta perencanaan yang dibuat pada tahun 1898, nama Tanjung Perak belum ada.

Selai itu, belum ada yang tahu pasti kapan nama “tanjung” ditambahkan. Ada kemungkinan sejak kolonial Belanda membangun Perak menjadi pelabuhan modern. Sedangkan dalam buku Rajawali Laut – Kiprah Penerbangan TNI-AL, Puspen TNI-AL (1994), menyebutkan bahwa wilayah yang sekarang bernama Tanjung Perak adalah sebuah tanjung buatan hasil reklamasi pemerintah kolonial Belanda untuk menyamai posisi Ujung yang ada di sisi timur Kalimas.

Berikutnya menurut buku "Pekerdja Di Djawa Tempo Doeloe" karya Raap O.J (2013) asal usul nama Pelabuhan Tanjung Perak karena konon, tempat itu banyak harta karun berupa perak yang berasal dari kapal-kapal yang tenggelam.

Ada juga yang menyebutkan mengapa disebut Tanjung Perak karena pembangunan pelabuhan ini menghabiskan dana cukup banyak, berupa uang gulden. Sedangkan uang gulden ada yang dibuat dari perak. Oleh karena itulah maka pelabuhannya dinamakan Tanjung Perak.

Terima kasih sudah membaca artikel di Kabar Trenggalek. Semoga ulasan tentang 'sejarah dan asal usul nama Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya' ini bisa bermanfaat untuk Anda semua.