Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Ruangan Pasien Covid-19 di RSUD Dr Soedomo Penuh, Dinkes Tambahkan Ruang Perawatan

1626853649315733-0.png
KABARTRENGGALEK.com - Lonjakan pasien Covid-19 di Trenggalek pekan ini membuat kapasitas ruangan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Soedomo penuh. Pihak Rumah Sakit pun harus menggunakan ruangan Instalasi Gawat Darurat (IGD) untuk perawatan pasien sejak senin, (19/07) lalu.
Kapasitas ruangan yang penuh juga terjadi di empat puskesmas rujukan Rumah Sakit Darurat Covid (RSDC). Saat ini kapasitas ruangan di empat Puskesmas tersebut di atas 75 persen, bahkan ada juga yang kapasitasnya telah mencapai 100 persen.
Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek akan menambah ruang perawatan pasien Covid-19. Penambahan ruang perawatan pasien Covid-19 akan dilakukan di dua tempat yakni RS Mardi Mulya di pusat Kota Trenggalek dan Puskesmas Slawe di Kecamatan Watulimo.
Saeroni, Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Trenggalek, mengatakan kapasitas ruangan pasien Covid-19 di RS Mardi Mulya akan ditambah 50 tempat tidur. Sementara Puskesmas Slawe ditambah 25 tempat tidur.
Saeroni berharap, tambahan 75 tempat tidur ini bisa mengtasi kapasitas ruangan pasien Covid-19 di RSUD dr Soedomo yang sudah penuh. Sehingga, pasien tak perlu lagi dirawat di ruang tunggu IGD seperti beberapa hari terakhir.
“Sudah kami siapkan. Semoga dalam waktu dekat sudah bisa operasional. Ini sekarang dalam tahap renovasi oleh Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) untuk ditambahkan fasilitas kebutuhan untuk pasien Covid-19,” kata Saeroni, rabu (21/07).
Dengan tambahan kapasitas itu, Saeroni berharap RSUD Dr Soedomo bisa kembali difokuskan untuk menangani pasien Covid-19 dengan kondisi yang berat dan kritis.
Tambahan kasus Covid-19 dalam beberapa waktu terakhir, serta penuhnya tempat perawatan di RSDC, membuat RSUD Dr Soedomo harus menerima pasien dengan berbagai kondisi.
“Sebenarnya sudah kami atur untuk prosedurnya. Pasien dengan saturasi oksigen di bawah 92 kami rawat di RS, dan yang di atas itu dirawat di RSDC atau di asrama Covid,” ujar Saeroni.
Saeroni mengatakan, nantinya pengoperasionalan RS Mardi Mulya sebagai tempat perawatan Covid-19 akan memudahkan tenaga kesehatan untuk merawat pasien. Sebab, lokasi rumah sakit itu berdekatan dengan RSUD Dr Soedomo.
“Jadi kalau di RSUD full, bisa digeser ke RS Mardi Mulya. Nanti apabila pasien memerlukan perawatan lebih lanjut, bisa digeser ke RSUD,” ucap Saeroni.
Saeroni menjelaskan, kapasitas berlebih di RSUD Dr Soedomo diakibatkan oleh lonjakan kasus harian Covid-19. Di saat yang bersamaan, kapasitas di RS rujukan dan RSDC juga penuh. Bahkan, beberapa Puskesmas juga sebenarnya tak diperuntukkan untuk merawat pasien Covid-19 juga sudah dipakai mengangani pasien Covid-19.
Sementara di sisi lain, banyak pasien Covid-19 yang datang ke Rumah Sakit dalam kondisi bergejala berat dan kritis. Bahkan dengan kondisi saturasi oksigen di bawah 50 persen.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan *