Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account
ADVERTISEMENT
JImat

Rekomendasi Buah Aman untuk Penderita Diabetes

  • 21 May 2025 11:00 WIB
  • Google News

    KBRT - Mengkonsumsi vitamin yang bersumber dari buah turut andil untuk menurunkan kadar gula darah. Konsumsi buah yang tepat dapat membantu penderita diabetes ketergantungan pada obat-obatan kimia. Memang ada beberapa jenis buah yang memiliki kadar gula tinggi dan tidak baik bagi penderita diabetes.

    Namun, bukan berarti berhenti mengkonsumsi buah-buahan. Buah-buahan merupakan sumber vitamin, mineral, dan protein yang sangat baik. Buah-buahan juga memiliki kadar serat yang tinggi yang harus dikonsumsi dalam jumlah terbatas oleh penderita diabetes.

    Berikut berbagai jenis buah yang dapat dikonsumsi oleh para diabetesi, dilansir dari buku Jamu Ajaib Penakluk Diabetes karya Ning Harmanto dan Dr. Prapti Utami.

    Semangka 

    Buah semangka mengandung banyak air. Mengkonsumsi semangka sebaiknya tidak hanya bagian daging buahnya, tetapi bagian yang hijau dekat kulitnya juga ikut dimakan. Semangka mengandung 93,4% air, 0,5% protein, 5,3% karbohidrat, 0,1% lemak, 0,2% serat, 0,5% abu, serta mengandung vitamin A, B, dan C. Semangka juga mengandung asam amino sitrullin, asam amino asetat, asam malat, asam fosfat, arginin, betain, likopen, karoten, bromin, natrium, kalium, silvit, lisin, fruktosa, dekstrosa, dan sukrosa. Kandungan senyawa aktif kukurbositrin pada biji semangka dapat memacu kerja ginjal dan menjaga tekanan darah tetap normal.

    Mengkonsumsi buah semangka memberikan banyak manfaat, diantaranya mengatasi kencing manis, sebagai makanan diet, obat sariawan, mengatasi hipertensi dan anemia, sebagai antioksidan, sebagai viagra alami, memperbaiki kualitas sperma, mengatasi gangguan buang air, membersihkan ginjal, penurun demam, anti-radikal bebas, antikanker, menjadikan wajah cerah dan halus, membantu meningkatkan daya ingat, mengatasi rambut rontok, mengobati kulit gatal karena racun, serta mengatasi jerawat, kudis, dan biang keringat.

    Stroberi 

    Buah yang memiliki nama latin Fragraria chiloensis ini sering digunakan sebagai bahan dasar jus, selai, hiasan kue, maupun buah yang dapat langsung dimakan. Stroberi kaya akan manfaat, di antaranya sebagai antioksidan, mencegah kanker (anti-iklamasi), memperlancar pencernaan, membangun dan memelihara tulang sendi, menurunkan kadar kolesterol, mencegah stroke, mencegah alergi dan radang, menghaluskan kulit, mencegah penuaan dini, serta meredakan diare. Agar manfaat stroberi dan kandungan nutrisinya tidak berkurang sebaiknya harus memakannya langsung tanpa diolah terlebih dahulu.

    Pir

    Buah pir kaya akan gizi dan memiliki banyak manfaat. Buah ini berkhasiat sebagai antikanker, antibakteri, dan dapat menahan reaksi alergi terhadap suatu makanan. Pir mengandung asam klorogenik dan asam hidroksi sinnamik yang berperan sebagai antioksidan dan mencegah pertumbuhan bakteri Shigella sonnei yang menjadi penyebab penyakit pada saluran pencernaan.

    Pir kaya vitamin C dan provitamin A. Pir juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan. Selain itu, dapat mencegah beragam penyakit dan gangguan kesehatan lain, seperti demam, panas, dan batuk berdahak.

    Plum 

    Plum dikenal dengan nama latin Prunus domestica. Buah ini dapat dimakan segar maupun setelah dikeringkan. Buah plum yang telah dikeringkan dikenali sebagai buah prun. Plum memiliki kandungan zat fito yang dikenal sebagai asam neoklorogenik dan klorogenik yang  berfungsi sebagai antioksidan.

    Plum mengandung vitamin C cukup tinggi yang dapat membantu melindungi tubuh dari asma, barah kolon, osteoartritis, dan artritis reumatoid. Plum juga kaya dengan kumpulan vitamin B kompleks, vitamin B-6, vitamin K, asam pantotenik, sorbitol, isatin, kalium, florida, dan zat besi.

    Mengonsumsi buah ini memiliki banyak manfaat, di antaranya dapat mencegah kerusakan pada neuron dan lemak yang membentuk sebagian membran sel, memperlancar peredaran darah, meningkatkan penglihatan, mencegah kanker dan tumor, mencegah penyakit jantung, mengobati sembelit, membentuk sel-sel darah merah, serta mampu mengatur detak jantung dan tekanan darah. 

    Pepaya

    Buah bernama latin Carica papaya ini sering dikonsumsi dan terkenal mampu melancarkan pencernaan. Buah ini mengandung antioksidan seperti beta karoten (vitamin A), vitamin C, vitamin B kompleks, flavonoid, asam folat, pantotenat, mineral, kalium, magnesium, dan serat. Buah ini rendah gula, sehingga sangat baik dikonsumsi para diabetesi.

    Kandungan nutrisi pada pepaya mampu menyingkirkan radikal bebas penyebab kanker, mencegah hipertensi, meningkatkan kesehatan jantung (kardiovaskular), meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mempercepat penyembuhan luka pada kulit dan meredakan peradangan, mencegah pembentukan penyakit katarak pada mata, dan menurunkan risiko emfisema pada perokok aktif dan perokok pasif.

    Apel

    Buah yang satu ini digemari banyak orang. Rasanya yang manis dan segar membuat orang sering mengonsumsi tanpa tahu manfaat persisnya dari buah ini. Mengkonsumsi apel dapat mengontrol kadar gula dalam darah. Buah ini sangat baik dikonsumsi oleh penderita diabetes.

    Selain mengontrol diabetes, apel memiliki banyak khasiat lain di antaranya melindungi tulang, mengobati asma, mencegah alzheimer, menurunkan kadar kolesterol, mencegah kanker paru-paru, kanker payudara, kanker usus, dan mengurangi bobot badan.

    Delima 

    Siapa yang tak kenal buah delima. Buah delima dikenal sangat menarik baik dari bentuk, warna kulit, maupun bijinya. Dalam agama Islam, delima merupakan salah satu buah yang kaya khasiat. Manfaat delima telah dijumpai sejak 8000 tahun silam. Mengkonsumsi delima dapat memberikan manfaat di antaranya memulihkan fungsi hati dan limpa, mencuci buah pinggang dan saluran kencing, membuang lemak-lemak berlebihan, menambah tenaga, memperbaiki sistem pembersihan dan pengaliran darah, mengobati penyakit jantung, dan mengatasi tekanan darah tinggi.

    Aprikot 

    Aprikot dalam bahasa Latin disebut plum armenia. Aprikot memiliki kandungan fiber dan karetonoid yang tinggi. Kandungan tersebut membuat buah ini dapat digunakan sebagai antioksidan (pencegah radikal bebas), sebagai pereda diare atau konstipasi, membantu detoksifikasi, dan regenerasi cairan tubuh. 

    Aprikot dapat dimakan langsung maupun dikonsumsi setelah dikeringkan. Aprikot direkomendasikan bagi mereka yang menderita ginjal lithiasis, lithiasis empedu, kekurangan vitamin A, wanita hamil, orang tua, atau remaja. 

    Dalam 100 gram buah aprikot mentah terkandung energi sebesar 201 kJ (48 kilo kalori), karbohidrat 11 gram, gula 9 gram, diet serat 2 gram, lemak 0,4 gram, protein 1,4 gram, vitamin A setara 96 mg (11%), beta-karoten 1.094 mg (10%), vitamin C 10 mg (17%), dan besi 0,4 mg (3%).

    Sementara itu, kandungan aprikot yang telah dikeringkan dalam 100 gramnya mengandung energi sebesar 1.009 kJ (241 kilo kalori), karbohidrat 63 gram, gula 53 gram, diet serat 7 gram, lemak 0,5 gram, protein 3,4 gram, vitamin A setara 180 mg (20%), beta-karoten 2.163 mg (20%), vitamin C 1 mg (2%), dan besi 2,7 mg (22%).

    Mengonsumsi buah aprikot dapat bermanfaat untuk menjaga kestabilan kadar gula darah agar tetap normal, menstimulasi ginjal, memiliki efek sebagai pencahar ringan, menurunkan kadar kolesterol, mencegah serangan jantung, membantu pengaturan tekanan darah mengurangi risiko infeksi saluran kemih, serta efektif untuk mengatasi masalah kulit, seperti kulit terbakar dan eksem.

    Aprikot juga sangat membantu memerangi bakteri, infeksi, dan kanker, merekonstruksi jaringan yang rusak atau sakit, mempertahankan penglihatan yang baik, membangun struktur tulang yang kuat, dan sebagai obat pencahar alami.

    Kiwi 

    Kiwi termasuk dalam 27 buah yang memiliki kepadatan nutrisi tinggi. Semakin tinggi kepadatan nutrisi suatu bahan makanan, semakin baik mutu bahan tersebut. Mengonsumsi kiwi dapat menjadi sumber vitamin, mineral, hingga sumber energi.

    Ada dua jenis kiwi yang ada di pasaran, yaitu kiwi kuning dan kiwi hijau. Kiwi jenis gold (kuning) mengandung vitamin E lebih banyak daripada buah lainnya. Kandungannya mencapai 1,49 miligram per 100 gram. Sementara itu, kiwi hijau memiliki kandungan vitamin E sedikit lebih rendah, yakni 1,46 miligram per 100 gram. 

    Kiwi memiliki kandungan kalium sebesar 5,4 mg/kalori, lebih tinggi daripada pisang (4,2 mg/kalori) serta sedikit lebih rendah daripada pepaya (6,6 mg/kalori) dan apricot (6,2 mg/kalori). Kiwi mengandung vitamin C 17 kali lebih banyak dibandingkan buah apel, 2 kali lebih banyak dibandingkan jeruk, dan juga lebih banyak dibandingkan lemon. Kandungan vitamin E pada kiwi 2 kali lipat lebih banyak dibandingkan kandungannya dalam avokad. Selain itu, buah kiwi juga mengandung vitamin B1, B2, B6, asam folat, niasin, vitamin A, dan asam pantotenat.

    Kiwi menyediakan gizi paling banyak dengan kalori paling sedikit jika dibandingkan dengan jeruk, pisang, dan apel. Kandungan energi dalam setiap 100 gram buah kiwi hanya 61 kcal atau kurang dari 40% jumlah energi yang terdapat pada buah pisang.

    Kiwi kaya akan manfaat, di antaranya mengontrol kolesterol dan kadar gula dalam darah, mencegah penyakit jantung dan hipertensi, nutrisi yang sangat baik untuk ibu hamil, membantu mengurangi risiko penggumpalan darah yang dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular, mengobati gejala impotensi, mempertahankan stamina tubuh, menjaga kesehatan mata dan kulit, meningkatkan kemampuan otak, serta mencegah sembelit. 

    Lemon

    Buah yang dikenal dengan rasa asam dan segar ini merupakan sumber vitamin C yang tinggi. Buah ini cukup terjangkau dan banyak ditemui di pasaran. Lemon kaya akan vitamin C, vitamin B, riboflavin, mineral (kalsium, magnesium, fosfor), protein, dan karbohidrat. 

    Lemon bermanfaat untuk menjaga kesehatan perut, merawat kesehatan kulit dan gigi, menyembuhkan infeksi tenggorokan, menurunkan bobot badan, mengontrol tekanan darah tinggi, mengatasi pusing dan mual, membantu relaksasi pikiran, mengurangi stres, mengobati rematik, meredakan demam, dan baik digunakan untuk membersihkan darah. Kandungan kalium yang tinggi pada lemon sangat bermanfaat bagi penderita penyakit jantung.

    Ceri (Muntingia calabura L)

    Buah ceri banyak ditemui dan tumbuh secara liar. Di Indonesia, ceri lebih dikenal dengan sebutan kersen. Berdasarkan penelitian, buah ceri bermanfaat untuk menurunkan kadar kolesterol, menekan terjadinya peradangan, meringankan sakit kepala, meringankan gejala awal flu, serta berfungsi sebagai antiseptik atau antibakteri.

    Buah ini juga mampu menurunkan bobot badan yang berpotensi memicu risiko penyakit jantung. Kandungan antioksidan yang ditemukan dalam buah ceri sangat tinggi. 

    Avokad

    Avokad atau Persea gratissima Gaertn memiliki banyak sekali manfaat bagi kesehatan. Tak hanya bagian buahnya, ternyata daun dan biji avokad juga kaya manfaat. Mengonsumsi buah avokad dapat membantu meluruhkan kencing, meredakan rasa sakit, mengurangi radang, mengatasi sariawan, serta merupakan nutrisi yang baik bagi kulit. 

    Blueberi

    Blueberi terkenal dengan kandungan alami antioksidannya yang berfungsi untuk menjaga kesehatan. Buah yang berwarna biru, berbentuk bulat, dan berukuran kecil ini kaya akan vitamin (C, E, K), bebas lemak, dan serat. Buah blueberi dapat langsung dimakan atau diolah  terlebih dahulu, baik dalam bentuk jus, selai, maupun olahan lainnya yang tersedia di pasaran. 

    Kandungan antioksidan pada blueberi bermanfaat untuk mengurangi jumlah kolesterol jahat yang ada di tubuh, mencegah serangan jantung, menurunkan tekanan darah tinggi, dan menetralkan radikal bebas yang dapat menimbulkan kanker. Blueberi juga bermanfaat untuk membantu menjaga fungsi otak, menjaga kesehatan mata, mencegah gangguan pencernaan, dan meningkatkan kekebalan tubuh. 

    Jika Anda rutin mengonsumsi satu cangkir jus blueberi, dapat membantu mengurangi stres dan mencegah penyakit alzheimer. Selain itu, blueberi juga dapat meningkatkan kemampuan ketika sedang belajar.

    Jambu Biji Merah

    Mengkonsumsi buahnya bisa membantu menurunkan kadar gula darah diabetesi. Kandungan vitamin C pada jambu biji terhitung dua kali lebih banyak daripada vitamin C pada jeruk manis. Satu buah jambu biji berukuran sedang mengandung empat kali lebih banyak vitamin C dan betakaroten dibandingkan dengan satu buah jeruk. 

    Jambu biji bermanfaat untuk menurunkan bobot badan, meningkatkan kualitas tekstur kulit, membantu menghilangkan jerawat, menurunkan kolesterol, mengobati diare, mengusir flu, membantu mencairkan lendir, sebagai disinfektan di dalam saluran pernapasan, mencegah sembelit, melindungi tubuh dari penyakit kanker, dan mampu menurunkan gula darah.

    Buah dan daun jambu biji bisa membantu menurunkan kadar gula darah sehingga bisa dijadikan herbal untuk diabetes. Jambu biji juga dapat meningkatkan produksi hormon insulin. Insulin merupakan hormon yang berfungsi untuk mengubah gula dalam darah menjadi gula otot sehingga tidak ada kelebihan gula dalam darah.

    Mentimun

    Mentimun biasanya dikonsumsi sebagai lalapan. Rasanya yang menyegarkan dan khasiatnya yang dahsyat membuat buah ini banyak digemari. Buah dari tanaman yang bernama Latin Cucumis sativus ini dipercaya mengandung zat-zat saponin, protein, lemak, kalsium, fosfor, besi, belerang, serta vitamin A, B1, dan C. Selain itu, mentimun mengandung flavonoid dan polifenol sebagai antiradang serta mengandung asam malonat yang berfungsi menekan gula agar tidak berubah menjadi lemak.

    Kandungan seratnya yang tinggi berguna untuk menurunkan tekanan darah tinggi, melancarkan buang air besar dan air kecil, menurunkan kolesterol, dan menetralkan racun. Mentimun juga mengandung kukurbitasin C yang berkhasiat untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan mencegah penyakit hepatitis. Mentimun juga bermanfaat untuk mengeluarkan lendir dan sangat baik untuk mengurangi bobot badan.

    Manfaat buah-buah di atas sangat baik untuk dikonsumsi oleh penderita diabetes. Namun, Anda tetap harus selektif, karena ada beberapa buah yang perlu dihindari oleh penderita diabetes karena mengandung gula dan lemak dalam kadar tinggi.

    Kabar Trenggalek - Edukasi

    Editor:Zamz