Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

PPK Durenan Gencar Ajak Warga Jangan Golput

Minggu pagi, 10 November 2024, suasana Kecamatan Durenan lebih semarak dari biasanya. Suara mobil pick-up berstiker ajakan pemilu menyusuri jalan-jalan desa, beriringan dengan suara nyaring pengeras yang memecah embun pagi. "Bapak-bapak, Ibu-ibu, ayo ke TPS tanggal 27 November, jangan golput, masa depan bangsa ada di tangan kita semua!"

Begitulah gaya PPK Durenan dalam mensosialisasikan pentingnya Pemilihan Serentak 2024. Dimulai pukul 07.00 dan selesai tepat pada 12.00 WIB, sosialisasi ini menjadi upaya serius untuk memastikan 40.292 pemilih dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Kecamatan Durenan tidak lupa mencoblos. Ketua PPK Durenan, Ibnu Mubarok Almarzuki, menegaskan pentingnya momentum ini. "Setiap suara itu penting. Jangan ada yang merasa remeh atau berpikir suaranya tidak berpengaruh. Kita ingin partisipasi pemilih maksimal," ujarnya mantap.

Untuk menjangkau masyarakat di pelosok, sosialisasi digelar tak hanya di jalan nasional, tetapi juga menyisir jalan-jalan desa. Bahkan, 77 TPS di 14 desa Kecamatan Durenan menjadi fokus utama tim PPK. "Kami tak ingin ada alasan 'tidak tahu' atau 'tidak sempat' ke TPS. Semua harus merasa terpanggil," tambah Nanda Royansyah, anggota PPK Divisi Sosdiklih, Parmas, dan SDM, sembari menyiapkan selebaran yang dibagikan sepanjang perjalanan.

Antara Visi-Misi dan Godaan Amplop

Namun, tentu saja ada tantangan. Politik uang, si musuh bebuyutan demokrasi, masih jadi bayang-bayang di berbagai daerah. Nanda tak segan memberi imbauan keras agar masyarakat menolak godaan amplop tebal. "Jangan lihat amplopnya, tapi lihatlah visi-misi para calon. Masa depan daerah lebih mahal dari seratus ribu atau sekadar sembako," ujarnya dengan nada tegas.

Ia menambahkan, penting bagi masyarakat untuk mengenali program kerja para kandidat, bukan hanya sekadar wajahnya di baliho atau jargon bombastis.

Disinformasi, Virus di Ruang Publik

Tak hanya politik uang, PPK Durenan juga memperhatikan ancaman lain: disinformasi yang mengalir deras di media sosial. Ketua Panwascam Durenan, Farhan Faizi, ikut angkat suara soal ini. "Sekarang istilahnya 'Homeless Media', siapa saja bisa menyebar informasi tanpa tanggung jawab jurnalistik," jelasnya.

Ia menekankan agar masyarakat lebih kritis saat menerima informasi di grup WhatsApp, linimasa Instagram, hingga TikTok. "Saring dulu sebelum sharing. Jangan sampai kita jadi agen penyebar hoaks," ujarnya sambil mengingatkan pentingnya verifikasi dan validasi berita.

Sinergi demi Demokrasi

Kegiatan ini juga didukung penuh oleh Forkopimcam Durenan, yang turut membantu menciptakan suasana aman dan kondusif, baik di dunia nyata maupun dunia maya. Kolaborasi ini menunjukkan bahwa pemilu adalah urusan bersama, bukan hanya tanggung jawab penyelenggara semata.

Dengan semangat dan strategi yang digencarkan PPK Durenan, harapannya, Pemilihan Serentak 2024 akan menjadi pesta demokrasi yang meriah, aman, dan jauh dari bayang-bayang golput. Sebab, seperti yang selalu digaungkan dalam woro-woro mereka, “Datang ke TPS itu asyik, asal jangan lupa pilih dengan hati.”