Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Survei Poltracking Pilgub Jatim, Khofifah Kuasai PKB, Risma Pertahankan Suara PDIP

Hasil survey Poltracking Indonesia pada September 2024 menunjukkan keunggulan calon petahana Khofifah Indar Parawansa atas dua rivalnya, Risma Tri Rismaharini dan Luluk Hamidah. Namun, survei Poltracking menunjukkan calon Gubernur Jatim dari PKB Luluk Hamidah tak cukup efektif menggaet suara massa PKB. Sebab, mayoritas suara grass root justru dikuasai oleh petahana.  Sementara, figur Risma mampu mempertahankan mayoritas suara PDIP di Jawa Timur.

Pasca pendaftaran Calon Gubernur – Wakil Gubernur ke KPUD Jawa Timur awal September 2024, Poltracking Indonesia menyelenggarakan survei di Jawa Timur. Lembaga survei ini menggunakan metode stratified multistage random sampling .

“Maksud dan tujuan dari survei ini adalah untuk mengukur peta kekuatan elektoral tiga pasangan Calon Gubernur – Wakil Gubernur Jawa Timur, mengukur evaluasi kinerja pemerintah serta kemantapan pilihan pasca pendaftaran,” kata Hanta Yuda AR, Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia dalam siaran pers-nya pada Kamis 11 September 2024.

Temuan pokok dan analisis hasil survei simulasi tunggal menyatakan, Calon Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa tertinggi. Dia memperoleh angka elektabilitas (55.3%). Di peringkat kedua, Tri Rismaharini (22.8%) serta Luluk Nur Hamidah (1.8%).

“Sementara pada simulasi tunggal Calon Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak memperoleh angka elektabilitas (51.7%), lalu Zahrul Azhar Asumta (9.9%) serta Lukmanul Khakim (3.2%),” tambah Hanta.

Lantas, simulasi pasangan Calon Gubernur – Wakil Gubernur Jawa Timur, pasangan Khofifah Indar Parawansa – Emil Elestianto Dardak memperoleh angka elektabilitas (57.3%), diikuti pasangan Tri Rismaharini – Zahrul Azhar Asumta (22.7%) dan pasangan Luluk Nur Hamidah – Lukmanul Khakim (2.2%).

1000291472
Survei Poltracking untuk Pilgub Jatim 2024

Peta sebaran berdasarkan partai politik cukup menarik. Pemilih PKB cenderung lebih memilih Khofifah, meski DPW PKB Jatim memilih Luluk Nur Hamidah sebagai calon gubernur. 75 persen suara memilih Khofifah, sedang Luluk Nur Hamidah hanya 2,5 persen.

Sementara, figur Risma cukup baik untuk mempertahankan massa PDIP, dengan perolehan suara terbanyak: 59,8 persen, sedangkan suara pemilih PDIP untuk Khofifah, berkisar 26,8 persen. Namun, pemilih partai-partai yang memperoleh suara besar di Jawa Timur cenderung memilih Khofifah, seperti Partai Gerindra, golkar dan Partai Demokrat.

Sedangkan, peta sebaran pemilih berdasarkan di semua wilayah Aglomerasi - Kultural, wilayah Arek, Mataraman, Tapal Kuda, Pantura dan Madura cenderung kepada pasangan Khofifah Indar Parawansa - Emil Elestianto Dardak.

Keunggulan Khofifah - Emil di semua wilayah itu telak, kecuali di wilayah Arek. Data Poltracking menunjukkan Khofifah - Emil dan Risma - Zahrul Azhar bersaing ketat di Wilayah Arek. Khofifah - Emil mendapatkan 47,2 persen, sementara Risma - Zahrul Azhar 33,7 persen.

Wilayah Arek meliputi: Jombang, Malang, Kota Malang, Mojokerto, Kota Mojokerto, Sidoarjo, Kota Surabaya dan Kota Batu. Padahal, nama Risma cukup berkibar di wilayah Arek, karena pernah menjabat sebagai Wali Kota Surabaya, namun dalam  survei masih di bawah Khofifah.

Peta sebaran pemilih berdasarkan kelompok umur, pemilih Generasi Z, Milenial  Muda, Milenial Matang, Generasi X, Baby Boomers, dan Silent Gen cenderung kepada pasangan Khofifah Indar Parawansa – Emil Elestianto Dardak.

Dalam survei Pilgub Jatim Poltracking Indonesia ini, pengambilan data lapangan  dilakukan pada tanggal 4 – 10 September 2024. Sampel pada survei ini adalah 1200 responden dengan margin of error +/- 2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Klaster survei menjangkau 38 kabupaten/kota di Jawa Timur secara proporsional berdasarkan data jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) 2024.  

Editor: Danu S

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan *