Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account

Pergeseran Paradigma Pendidikan: Murid Lebih Pintar dari Guru

  • 10 Apr 2025 13:00 WIB
  • Google News

    KBRT - Di tengah perkembangan teknologi, perubahan sosial, dan kebutuhan dunia kerja yang semakin kompleks, pendidikan modern kini menghadapi tuntutan baru. Fenomena yang terjadi saat ini memberikan perhatian yang besar pada peran murid. 

    Murid tidak hanya menjadi subjek pembelajaran, tapi juga objek dari perhatian dan adaptasi metode pengajaran. Konsep ini menggambarkan perubahan mendalam tentang bagaimana cara pendidikan dipandang, dengan menempatkan murid pada posisi yang lebih aktif dan berperan dalam proses pembelajaran. 

    Dilansir dari buku Pembelajaran Abad XXI karya Muhammad Syarif Bando, paradigma pendidikan modern telah bergeser dari model tradisional, yang lebih bersifat direct atau berpusat pada guru, menjadi pendekatan yang lebih student-centered atau berpusat pada murid. Artinya, murid tidak hanya menjadi penerima informasi yang pasif, tapi juga menjadi aktor utama dalam proses pembelajaran.

    Murid diundang untuk aktif berpartisipasi, bertanya, berdiskusi, dan menjalani proses eksplorasi pengetahuan. Dalam pendidikan modern, peran guru lebih mendekati peran sebagai fasilitator.

    Guru tidak lagi hanya menjadi penyampai informasi, tapi lebih berfokus sebagai pembimbing murid untuk memahami, menganalisis, dan memecahkan masalah. Guru juga berfungsi sebagai penghubung berbagai sumber pengetahuan, teknologi, dan pengalaman dunia nyata dengan konten pembelajaran. 

    Dengan demikian, pada abad ke-21 ini, pendidikan harus dapat menjamin murid memiliki keterampilan belajar, kemampuan berinovasi, dan keterampilan menggunakan teknologi dan media informasi, serta dapat bekerja dan memiliki kecakapan hidup atau life skill.

    ADVERTISEMENT
    Migunani

    Konsepsi pendidikan modern saat ini, yang dikenal dengan pembelajaran abad ke-21, menekankan penyelenggaraan pendidikan yang diarahkan untuk mempersiapkan murid dengan keterampilan, pengetahuan, dan kemampuan yang relevan dengan tuntutan dan tantangan, yang juga mengakui peran teknologi dalam pembelajaran.

    Murid bukan lagi wadah kosong yang harus diisi guru, melainkan pelukis yang tumbuh dari layar belajarnya sendiri. Dengan demikian, bukan suatu hal yang baru bila dalam pembelajaran murid dapat belajar secara mandiri, karena pada hakikatnya tidak ada batasan yang dapat menghambat proses belajar murid.

    Pemahaman seperti ini tentu dapat menjadi titik awal yang merobohkan batasan konsep konvensional yang menganggap belajar haruslah di dalam kelas. Murid sebagai individu memiliki otonomi dalam pembelajaran.

    Ungkapan ini bisa mengacu pada bagaimana murid dapat mengelola dan mengarahkan pembelajaran yang mereka ciptakan sendiri. Hal ini dimaksudkan agar murid dapat mengoptimalkan keinginan dan kemampuan yang dimilikinya, karena orientasi pembelajaran di era sekarang bukan sekadar nilai di atas kertas, melainkan untuk menghasilkan pribadi yang memiliki kecakapan teknis bagi hidupnya. 

    Tentu pandangan ini berangkat dari pemahaman bahwa setiap orang memiliki pengalaman dan pengetahuan yang membuat proses belajar akan berjalan dengan baik. Begitu pula dalam pembelajaran. Materi yang dipelajari tidak lagi kaku, tapi lebih fleksibel dan kontekstual sesuai dengan kebutuhan. 

    Kabar Trenggalek - Pendidikan

    Editor:Zamz

    ADVERTISEMENT
    Lodho Ayam Pak Yusuf