KBRT - Setiap orangtua menginginkan anak yang memiliki kecerdasan dan penasaran dengan kecerdasan apa yang dimiliki oleh anak sehingga tahu bagaimana cara untuk mengembangkan kecerdasan anak tersebut.
Ada banyak orang yang mengatakan bahwa kecerdasan anak menurun dari ibunya. Namun, banyak orang juga yang meragukan hal ini. Banyak penelitian dilakukan untuk membuktikan teori tersebut.
Penelitian membuktikan bahwa kecerdasan anak menurun dari ibu. Genetika seorang ibu akan banyak menentukan seberapa pintar anak-anaknya. Para peneliti berkata, ibu sangat berpengaruh. Sementara ayah tidak membuat banyak perbedaan.
Alasannya, perempuan lebih mungkin menurunkan gen kecerdasan kepada anak-anaknya karena mereka membawa dua di antara kromosom X yang ada. Sementara itu, laki-laki hanya satu.
Namun, menurut Medline Plus, kecerdasan sebenarnya tidak sesederhana itu. Kecerdasan yang mempengaruhi aspek perilaku dan kognisi ditentukan dari berbagai faktor lainnya, seperti faktor lingkungan.
Selain itu, walaupun lebih banyak didominasi dari ibu, kromosom X yang menurunkan kecerdasan juga didapat dari ayah. Sehingga memang benar kecerdasan anak menurun dari ibu, tapi tidak semata-mata dari ibu. Kromosom X yang ayah turunkan juga turut andil di dalamnya.
Dalam sebuah artikelnya, Africa Check mewawancarai seorang Kepala Unit Ilmu Perilaku dan Otak dari Institute of Child Health di London, Prof. David H. Skuse, tentang bagaimana kecerdasan bisa menurun dari orang tua kepada anaknya.
“Meskipun benar bahwa gen terkait (kromosom) X relatif sangat menjurus untuk perkembangan otak relatif terhadap gen lain (dari sisa genom), (tapi) itu tidak sama dengan kecerdasan,” katanya kepada Africa Check.
Dalam arti lain, gen tentang kromosom X memang sangat berkaitan dengan kecerdasan anak. Hanya saja, gen ini lebih menjurus kepada perkembangan otak manusia.Mengenal berbagai jenis kecerdasan anak. Tidak ada bayi yang dilahirkan tanpa kecerdasan. Mereka semua punya kelebihannya masing-masing.
Menurut ahli teori Howard Gardner, ada sembilan jenis kecerdasan. Inilah kesembilan jenis kecerdasan itu seperti yang dilansir dari Healthline:
Daftar Isi [Show]
Kecerdasan Jasmani atau Kinestetik
Anak yang memiliki jenis kecerdasan ini cenderung senang melakukan berbagai aktivitas fisik. Orangtua bisa melihatnya seperti senang bersepeda, menari, atau berolahraga. Selain itu, ciri yang lainnya adalah cepat bosan dan sulit diam.
Kecerdasan Verbal-Linguistik
Jenis kecerdasan selanjutnya adalah verbal-linguistik, atau kecerdasan yang melibatkan bahasa. Orangtua bisa melihatnya yang senang membaca, menulis, memahami dengan mudah kalimat yang sulit, dan lancar menjelaskan sesuatu.
Kecerdasan Logis-Matematis
Untuk jenis kecerdasan ini, anak cenderung menyukai mengolah angka dan bermain logika untuk memecahkan masalah atau memahami suatu pola. Orangtua bisa melatihnya dengan berhitung, atau bermain ke museum.
Kecerdasan Musikal
Anak suka bermain musik? Mungkin ia memiliki kecerdasan musikal. Tidak terbatas hanya bermain alat musik, namun memahami berbagai irama, melodi, suara, hingga ketukan dalam musik. Mungkin ini saatnya orangtua mendaftarkannya ke kelas musik.
Kecerdasan Visual-Spasial
Apabila anak suka menggambar pola, desain, bentuk, hingga tekstur, mungkin ia memiliki kecerdasan visual-spasial. Orangtua bisa melatihnya dengan bermain puzzle, melukis, menggambar, dan lainnya.
Kecerdasan Intrapersonal
Jika anak pandai mendeskripsikan dirinya, seperti kemampuannya, kelebihannya, kekurangan, dan motivasinya maka dia sangat mungkin memiliki jenis kecerdasan ini. Ia akan tumbuh sebagai anak yang bijaksana dan pandai mengambil keputusan.
Kecerdasan Interpersonal
Kecerdasan ini adalah kecerdasan yang melibatkan keterampilan sosial. Anak mampu berkomunikasi dengan baik kepada teman-temannya dan orang di sekitarnya.
Kecerdasan Naturalis
Anak tertarik dengan alam, seperti tumbuhan dan hewan? Ia bisa saja memiliki kecerdasan naturalis. Bunda bisa mengajaknya bermain ke alam terbuka dan memelihara hewan atau tanaman.
Kecerdasan Eksistensial
Jenis kecerdasan ini adalah ketika anak berhasil menemukan jawaban dari pertanyaan yang mendalam, seperti ‘Mengapa kita ada di Bumi?’ atau ‘Kenapa kita akan mati?’. Berbagai sumber menyebut kecerdasan ini berhubungan dengan kecerdasan eksistensial.
Kabar Trenggalek - Edukasi
Editor:Zamz