Monkeypox atau cacar monyet menjadi perbincangan. Karena penyakit ganas tersebut mencuat di Indonesia. Sehingga antisipasi masyarakat kudu terus digalakkan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Trenggalek Sunarto menegaskan bahwa penyakit cacar monyet itu tidak ditemukan di Bumi Menak Sopal. Namun masyarakat kudu waspada.
“Kalau untuk Trenggalek tidak ada kasus. Dan semoga tidak ada terus,” ujarnya melalui keterangan tertulis.
Katanya, MPOX menyebar dari orang ke orang melalui kontak erat dengan seseorang yang memiliki ruam mpox, termasuk melalui kontak tatap muka, kulit ke kulit, mulut ke mulut atau mulut ke kulit, termasuk kontak seksual.
“Virus ini bisa berkembang cepat melalui kontak erat manusia antar manusia,” tegas Sunarto.
Detailnya, Mpox sendiri memiliki beberapa clade (varian) yang telah teridentifikasi dan dapat menimbulkan wabah yaitu clade Ia, clade Ib, dan clade IIb.
“Clade Ia dan Ib memiliki manifestasi klinis yang lebih berat bila dibandingkan dengan clade II. Namun demikian, mode transmisi untuk clade Ib dan IIb, sebagian besar terjadi melalui kontak seksual,” paparnya.
Berbeda dengan clade Ia, sebagian besar penularan terjadi disebabkan zoonosis.
Upaya pencegahan adalah dengan berperilaku hidup bersih dan sehat, hindari hubungan seks tidak aman, gunakan masker di tempat yang beresiko.
“Budaya hidup sehat tentunya akan menentukan dan ketika berada di tempat keramaian untuk antisipasi menggunakan masker,” tandasnya
Kabar Trenggalek Hadir di WhatsApp Channel .jpg)
-1.jpg)
.jpg)
