Pengelola Wisata dan Wisatawan di Trenggalek Wajib Dibekali Pengetahuan Mitigasi Bencana Tsunami
Kabar Trenggalek - Pandemi Corona Virus Disaese (Covid-19) masih belum hilang di Indonesia. Dampaknya, Kabupaten Trenggalek sempat menutup akases masuk menuju tempat wisata bagi wisatawan di Trenggalek. Penutupan tempat wisata dilakukan sebagai bentuk pencegahan klaster covid-19 di tempat wisata.Destinasi Wisata yang sempat tutup selama satu bulan, kini bisa dikunjungi lagi oleh para wisatawan (05/06). Pembukaan tempat wisata kali ini dilakukan ketika berita soal potensi tsunami di wilayah Jawa Timur, termasuk Trenggalek, ramai dibicarakan masyarakat.Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Trenggalek, Sunyoto, memprakirakan, isu potensi tsunami berpengaruh signifikan terhadap kunjungan ke tempat wisata. Apalagi, destinasi andalan untuk menggaet para wisatawan ke Trenggalek adalah pantai."Sudah berapa kali ada isu potensi tsunami di Trenggalek. Dan setiap kali ramai soal isu tersebut, kunjungan ke tempat wisata pasti berpengaruh," kata Sunyoto.Ia mengingat, isu potensi tsunami sebelumnya terjadi pada akhir 2020. Saat itu, santer kabar dan berita soal potensi tsunami di Trenggalek dan wilayah perairan selatan Jawa Timur lainnya."Waktu awal-awal kabar, pengaruhnya cukup signifikan. Tapi setelah beberapa pekan, pengunjung telah kembali normal," sambung dia.Meski demikian, Sunyoto meminta para pelaku jasa dan usaha pariwisata untuk tetap meningkatkan kewaspadaan. "Hari ini kami menemui para pengelola tempat wisata di wilayah Teluk Prigi. Kami minta agar semuanya tetap waspada," tuturnya.Para pelaku jasa dan usaha pariwisata juga harus memahami soal mitigasi bencana dan memperbarui kabar informasi dari berbagai sumber."Kami juga meminta agar mereka memperhatikan dan memahami petunjuk dan papan informasi terkait mitigasi bencana pada destinasi wisata," terangnya.Terakhir, pihaknya juga meminta pera pengelola destinasi wisata agar mengerti apa yang harus dilakukan dan dihindari, juga tahu cara menyelamatkan diri jika muncul bencana. Dengan demikian, para pengelola destinasi wisata dan wisatawan tetap dalam kewaspadaan.Seluruh masyarakat wajib dibekali pengetahuan dan pengalaman tentang penyelamatan bersama saat terjadi tsunami.
Tinggalkan komentar
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan *