Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account
ADVERTISEMENT
Fighter 2024

Pengamatan dari Dusun di Trenggalek: Mengapa Warga Memilih Prabowo-Gibran?

Pasangan calon presiden dan wakil presiden 02, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka berpidato atas kemenangan quick count pilpres 2024 di Istora Senayan Jakarta, pada Rabu 14 Februari 2024. Berbagai lembaga survei pemilu mencatat kemenangan mereka di atas 51%.

Berbagai pakar politik, timses, dan masyarakat ramai menyuarakan pendapatnya atas kemenangan Prabowo-Gibran. Saya juga akan menyampaikan pendapat terkait alasan dari "mengapa warga memilih Prabowo-Gibran?" Pendapat ini merupakan pengamatan dari salah satu dusun di Trenggalek, tempat saya tinggal.

Di dusun saya, Prabowo-Gibran menang telak dengan mendapatkan 166 suara. Sedangkan Ganjar-Mahfud hanya mendapatkan 33 suara, lalu Anies-Muhaimin 18 suara. Setelah penghitungan suara pilpres selesai, saya ngobrol dengan tetangga.

Dari obrolan itu, setidaknya ada 5 alasan mengapa warga banyak yang memilih Prabowo-Gibran. Pertama, Prabowo lebih terkenal dibandingkan paslon lain. Kedua, Prabowo dianggap sebagai sosok yang tegas karena berlatar belakang militer. Ketiga, warga menilai Prabowo didukung Presiden Jokowi. Keempat, ada warga yang tidak suka PDIP. Kelima, warga meragukan kapasitas Anies-Muhaimin.

Selain itu, ada beberapa kondisi yang terbilang unik. Seperti ada warga yang meragukan kapasitas Gibran karena kurang berpengalaman di pemerintahan, tapi warga itu tetap memilih Prabowo. Ada juga warga pemilih Prabowo yang sebenarnya ingin memilih Ganjar kalau Ganjar didukung partai selain PDIP.

Dari pengamatan tersebut, saya ingin berpendapat terkait alasan mengapa warga memilih Prabowo-Gibran. Berikut pendapat saya:

1. Prabowo Lebih Terkenal Dibandingkan Paslon Lain

Alasan yang sederhana ini ternyata memang terlihat susah untuk disaingi oleh kampanye paslon 01 dan 03, bahkan kampanye 4 jari, gerakan tolak pemilu curang, hingga film Dirty Vote. Lebih banyak warga di dusun saya yang mengenal Prabowo karena sudah ikut pemilu 2014 dan 2019.

Warga di dusun saya, dan mungkin di dusun lain, sepertinya tipikal orang yang tidak mudah untuk mengubah pilihan awalnya. Sekalipun Anda bilang literasi warga dusun saya rendah, pilihan mereka tetap sulit untuk diubah. Dalam konteks ini, mungkin satu-satunya cara untuk menyaingi Prabowo adalah capres lain harus ikut pemilu 2 kali lagi.

2. Prabowo Dianggap sebagai Sosok yang Tegas karena Berlatar Belakang Militer

Alasan kedua ini juga sederhana dan memang seperti itulah kenyataannya. Bahkan, saya di tahun 2014 juga memilih Prabowo dengan alasan sosoknya yang lebih tegas jika dibandingkan dengan Jokowi. Tentunya, dulu saya memilih Prabowo tanpa memiliki literasi yang relevan tentang politik, hukum, dan Hak Asasi Manusia. Kemudian di 2019 saya golput.

Kesan tegas dari sosok berlatar belakang militer ini terus bertahan di kalangan warga dusun, khususnya warga dusun yang belum merasakan sakitnya digusur ataupun belum pernah mendapatkan kekerasan dari aparat militer dalam konflik sosial. Warga dusun yang hidup damai berdampingan dengan aparat TNI dan Polri tentu akan lebih merasa cocok dengan memilih Prabowo.

3 Warga Menilai Prabowo Didukung Presiden Jokowi

Berdasarkan penilaian warga di dusun saya, Prabowo didukung oleh Presiden Jokowi. Penilaian itu memang mudah ditangkap sekalipun warga tidak mengetahui detail peraturan di UU Pemilu. Mereka yang merasa bahwa program-program di rezim Jokowi itu bermanfaat, tentu lebih besar kemungkinannya untuk memilih capres yang didukung Jokowi.

Kampanye untuk mengkritik Jokowi terkait potensi kecurangan pemilu seperti kurang relevan di sini. Dari penguatan saya, warga dusun tidak memilih berdasarkan janji-janji atau program-program yang diumbar tiap capres, termasuk Prabowo. Tapi mereka memilih berdasarkan pengalaman merasakan manfaat dari tiap capres.

4. Ada Warga yang Merasa Tidak Cocok dengan PDIP

Dari penilaian warga di dusun saya, ada yang merasa partai dominan seperti PDIP kurang menunjukkan performa yang baik selama rezim Jokowi. Tentu hal ini perlu menjadi PR bagi PDIP untuk memperbaiki kinerjanya ke depan.

Sebab, ada juga warga yang sebenarnya ingin memilih Ganjar. Tapi warga itu tidak jadi memilihnya karena Ganjar didukung PDIP. Kemudian, pilihan warga itu pindah ke Prabowo. Ia mengatakan akan memilih Ganjar asalkan Ganjar didukung partai selain PDIP.

5. Warga Meragukan Kapasitas Anies-Muhaimin

Setelah penghitungan suara dan diketahui Anies-Muhaimin dapat 16 suara, ada warga yang berkata "ternyata ada ya yang milih Anies?" Mungkin wilayah dusun saya bukan basisnya paslon 01. Tapi berdasarkan alasan warga memilih Prabowo yang diulas sebelumnya, memang Anies-Muhaimin kalah telak.

Kesannya seperti Anies-Muhaimin ini kurang memberi pengaruh ke warga. Meskipun, satu-satunya capres yang datang ke Trenggalek untuk kampanye adalah Anies. Mungkin hal ini juga dialami oleh paslon 03. Sebab, satu-satunya cawapres yang datang untuk kampanye di Trenggalek adalah Mahfud MD.

Demikian pengamatan dan pendapat saya tentang alasan warga memilih Prabowo-Gibran. Saya tidak ingin memberi kesimpulan apa-apa terkait hal ini. Hanya sekedar berbagi pendapat saja. Mari berdiskusi.