Pemuda Muhammadiyah Trenggalek Ciptakan Pupuk Organik Kontul Kebo
Kabar Trenggalek - Salah satu masalah yang sering dialami oleh petani Kabupaten Trenggalek adalah kelangkaan pupuk. Oleh karena itu, perlu adanya solusi alternatif dari kelangkaan pupuk ini, seperti menciptakan pupuk organik, Senin (14/02/2022).Masalah kelangkaan pupuk di Trenggalek pernah dicurhatkan petani Desa Buluagung, Kecamatan Karangan, kepada Presiden Jokowi ketika berkunjung ke Kabupaten Trenggalek, 30 Desember 2021.“Untuk pupuk, Pak. Kadang langka saat kita sedang membutuhkan, kalau harga kami sangat terjangkau. Saya rasa barangnya pasti ada, namun untuk distribusi saya merasakan keterlambatan,” terang salah satu petani di kepada Jokowi.Permasalahan kelangkaan pupuk yang sering dialami oleh petani Trenggalek menjadi pembahasan khusus Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Trenggalek.Baca juga: Petani Trenggalek Curhat ke Presiden Jokowi Masalah Kelangkaan PupukTrigus Dodik Susilo, ketua Pemuda Muhammadiyah Trenggalek, mengatakan bahwa timnya telah membahas kelangkaan pupuk ini.“Masalah kelangkaan pupuk di Trenggalek tampaknya bukan permasalahan baru lagi, sudah semenjak dulu pupuk telat di dapatkan petani saat musim tanam. Tentu saja ini akan berpengaruh pada hasil panen” terang Trigus.Berdasarkan masalah ini kemudian mereka menginisiasi untuk menciptakan pupuk alternatif yang bisa dipakai petani untuk memupuk tanaman saat pupuk subsidi dari pemerintah datang telat alias langka.“Hasil diskusi terkait pertanian ini kemudian kami serahkan tanggung jawabnya pada bidang Brutal (Buruh, tani dan nelayan), dan dari sanalah kemudian lahir Pupuk Organik Cair Kontul Kebo” jelas Trigus kepada wartawan Kabar Trenggalek.[caption id="attachment_10727" width=1280 align=aligncenter] Daun cabe selebar telapak tangan, hasil menggunakan pupuk organik Kontul Kebo/Foto: Kabar Trenggalek[/caption]Baca juga: Tips Menanam Cabai Dua Musim dari Petani Cabai di Desa Dawuhan TrenggalekMenurut Trigus, penamaan Kontul Kebo terhadap Pupuk Organik Cair (POC) ciptaan Pemuda Muhammadiyah, terinspirasi dari Burung Kontul yang sering berkeliaran di sawah-sawah yang ada di Trenggalek. Sedangkan kebo (kerbau) merupakan hewan peliharaan yang sudah lama bersahabat dengan para petani.“Jadi jangan ngeres dulu pikirannya, Kontul Kebo ini nama sebuah burung, bukan nama alat reproduksi kerbau. Awalnya nama ini ditentang oleh banyak orang, namun setelah dijelaskan mereka menjadi memahami” terang Trigus sambil tertawa.Lebih lanjut, POC Kontul Kebo ini memiliki kepanjangan yaitu Konservasi tanah untuk lahan keberlangsungan ekologi berbasis observasi. Penciptaan POC ini lebih untuk proses eksperimen Pemuda Muhammadiyah terhadap pertanian.“Kami sedang melakukan eksperimen dengan bahan-bahan organik yang ada di sekitar kita. Jadi ini masih dalam tahap uji coba, belum sampai tahap komersil, kan masih panjang prosesnya. Harus ada ijin terlebih dahulu untuk siap edar ke pasar” jelas Trigus.Menurut pengakuan Trigus, meski masih dalam tahap uji coba, namun beberapa petani yang mencoba menggunakan pupuk ini merasa puas. POC Kontul Kebo cocok digunakan petani untuk tanaman seperti cabe, sayur-sayuran serta tanaman hias seperti anggrek.
Tinggalkan komentar
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan *