Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account
ADVERTISEMENT
sorot

Pak Rohmat, Sang Bapak Pembangunan Muhammadiyah Trenggalek itu Telah Berpulang

Minggu 29 Desember 2024 Jam 08.38 WIB, berita duka datang dari Warga Muhammadiyah, Drs. Rohmat MM (Ketua PDM Trenggalek periode 2015-2022) dikabarkan telah pulang kepada sang pencipta.

  • 29 Dec 2024 16:00 WIB
  • Google News

    Poin Penting

    • Drs. Rohmat, MM, ketua Muhammadiyah Trenggalek periode 2015-2022 meninggal pada tanggal 29 Desember 2024.
    • Jenazah dikebumikan di pemakaman Gunung Cilik, Kelurahan Surodakan, Trenggalek.
    • Selama menjadi ketua, telah meninggalkan legacy berupa amal usaha (AUM) yang kini tengah berkembang semakin pesat.
    • Ia dijuluki sebagai Bapak Pembangunan Muhammadiyah Trenggalek.

    Hari minggu (29/12) hujan turun rintik-rintik sejak pagi, mendung di seputaran kota Trenggalek tampak menutupi langit, hitam pekat berselimut kabut, mentari belum muncul dari tadi, seperti pada hari cerah biasanya. Pukul 08.38 WIB, Whatsapp group warga Muhammadiyah Trenggalek ramai perbincangan, setelah Nanang mengabarkan bahwa ayahnya telah meninggal dunia.

    Innalillahi wa Inna ilaihi roji’un. Telah berpulang ayahanda kami bapak Rohmat. Semoga Husnul Khatimah, Aamiin 🤲” tulis Nanang.

    Saya tertegun sejenak, berusaha untuk tidak menghubung-hubungkan kondisi cuaca hari ini dengan kepergian orang baik tersebut. Redupnya langit barangkali hanya karena sedang masuk pada musim penghujan. Logika mistika semacam itu hanya akan membuat Pak Rohmat tidak suka, seperti yang diajarkannya selama ini.

    Pak Rohmat, begitu ia dikehendaki untuk dipanggil, ia tidak ingin sebutan lain seperti Kyai atau Mbah. Ia hanya ingin dipanggil Pak. pernah suatu ketika di sebuah forum, saya ditegur hanya karena menyebutnya dengan sebutan Kyai.

    “Panggil saja pak, jangan kyai, karena kyai di Muhammadiyah itu cuma satu, yaitu Kyai Dahlan. Tapi jangan pula di panggil mbah, itu terdengar seperti sudah tua, padahal saya masih muda, semangatnya” Ucapnya suatu ketika.

    Namun memanggilnya pak, membuat saya tidak puas, bagaimanapun ia adalah Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Trenggalek periode 2015-2022. lazimnya seorang tokoh pimpinan organisasi keagamaan, terdengar lebih cocok dipanggil Kyai. “Kyai Rohmat” misalnya. Namun sekali lagi, ia tidak suka.

    Mewah dalam Peradaban, Sederhana Dalam Kehidupan

    Pemikiran Pak Rohmat adalah jalan pikir Muhammadiyah tulen, prinsip kesederhanaan dalam kehidupan pribadi, namun mewah dalam membangun peradaban, selalu ia contohkan selama ini. Mirip dengan para teladannya di masa lampau. Misalnya Kyai Ahmad Dahlan atau penerusnya, Pak Ar Fahrudin.

    Tak heran, di bawah kepemimpinannya, Muhammadiyah Trenggalek telah memiliki beberapa gedung dakwah baru, di antaranya gedung SD Inovatif Trenggalek, gedung Muhammadiyah Boarding School (MBS) Putra, MBS Putri dan MBS Tahfidz Al-Qur’an. Semuanya dibangun pada masa kepemimpinan Pak Rohmat.

    Muhammadiyah Trenggalek sebenarnya tidaklah kaya, walaupun dipandang mapan dan punya banyak harta benda, itu tidak lain karena keikhlasan para jamaah yang rela hartanya dipakai untuk membangun peradaban Muhammadiyah, melalui jalur pendidikan.

    Pak Rohmat tentu tahu itu. Tahu kalau organisasinya tidak punya uang, namun bukan berarti mimpi-mimpi untuk memberikan pendidikan layak kepada masyarakat harus terkubur oleh batas kemampuan tersebut. Maka ia berpolah, memanfaatkan kepiawaiannya untuk mewujudkan mimpinya. Maka sekarang, sudah terbukti banyak orang yang mendapatkan manfaat atas ambisi suci tersebut.

    Sakit pun Masih Berjuang Demi Muhammadiyah

    sholat-jenazah-almarhum-pak-rohmat
    Warga sedang melaksanakan sholat jenazah alhamrhum Pak Rohmat di Masjid at-Taqwa Sumbergendong ,Trenggalek. KBRT/Trigus

    Mendengar kabar, saya langsung menuju rumah duka. Berharap tidak terlambat memenuhi serangkaian hak-hak sang mayit untuk dimandikan, dikafani, disholatkan dan dikuburkan. Beruntung saya masih punya kesempatan untuk mensholatkannya.

    Mu’azziyin dan mu’azziyat telah banyak berdatangan, wajah-wajah yang telah lama saya kenali sedang berkumpul. Ada banyak orang yang merasa kehilangan hari ini, baik kehilangan sosok ayahanda dan guru atau kehilangan sosok pengayom dalam menggerakkan roda organisasi.

    Pak Wicaksono, Ketua Muhammadiyah periode 2022-2027 telah hadir bersama ketua organisasi otonom (ortom) lainnya, raut wajah masing-masing seperti menggambarkan perasaannya. Mungkin hanya Pak Rohmat saja yang tenang kala itu, menghadap illahi dengan kewajiban-kewajiban yang telah ia tunaikan. Sebelumnya ia adalah sosok yang tidak ingin diam.

    Pak Rohmat telah lama sakit, dokter-dokter mendiagnosis dan menyebutnya komplikasi. Ia kerap bolak-balik melakoni perawatan kesehatan, namun kala sembuh dan punya tenaga, ia gunakan untuk Muhammadiyah. Kalau hendak menemuinya di rumah tidak ada, sudah pasti ia berada di pondok Pogalan.

    Saat ini Muhammadiyah sedang membangun gedung MBS ke 3 di Kecamatan Pogalan, samping lapangan, gedung ini diperuntukkan untuk para santri yang ingin belajar tahfidz al quran. Saben hari jika sedang tidak sakit, ia pasti menunggui proyek pembangunan tersebut. kekurangan material bangunan dan kebutuhan tukang selalu cekatan dipenuhi. Hal ini ia lakukan selama ini, baik jadi ketua atau tidak menjadi ketua.

    Dr. Soeripto, salah satu wakil ketua PDM Trenggalek mengenang Pak Rohmat sebagai man of action, yakni pemberi teladan dari aksi nyata.

    “Pak Rohmat adalah sosok tipologi Pimpinan Muhammadiyah man of action. Beliau memberikan teladan dalam kepemimpinan melalui tindakan nyata. Namun demikian beliau juga berada di garda depan memberikan contoh dalam mewujudkan ide, pemikiran dan gagasannya.” kenang pria berkacamata yang juga ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah (STAIM) Tulungagung tersebut.

    Suripto menegaskan bahwa ketika Pak Rohmat berkehendak dalam mewujudkan ide, pemikiran dan gagasannya, ia juga tak segan untuk mengorbankan harta pribadinya.

    Sebenarnya, Ia bukanlah satu-satunya penanggung jawab pembangunan, karena dalam kultur Muhammadiyah, ada 9 pimpinan lain yang turut menanggung beban ini. Namun, berkat kegigihannya, ia mampu mengorkestrasi semua pimpinan untuk larut dalam keistiqomahan membangun peradaban Muhammadiyah Trenggalek.

    Tak jarang karena ambisi suci tersebut, ada pimpinan lain yang kurang setuju karena melihat beban berat yang menanti ketika keputusan telah dibuat, namun acapkali setelah beberapa kali rapat, semua sepakat. Sepakat karena tidak bisa menolak bahwa yang akan dilakukan adalah upaya untuk menjemput pahala.

    “Mumpung masih hidup dan punya kesempatan untuk mendapat pahala, Alloh pasti mendatangkan pertolongan” ucap pak Rohmat satu waktu saat memimpin rapat.

    Kami Antarkan Ia Ke Rumah Abadi

    Selepas mayit dimandikan, warga membawanya ke Masjid at-Taqwa Sumbergedong Trenggalek untuk disholatkan. Masjid sesak dipenuhi orang-orang yang ingin mensholatkan, memberikan penghormatan terakhir kepadanya.

    Salah satu orang yang pernah nyantri dan cukup dekat dengan Pak Rohmat, terlihat beberapa kali menyeka air mata, ia tampak terpukul dengan kepergian sang teladan. Namun ia cukup tegar untuk mengurus mayit, sebagaimana ia pernah diurus dan dibesarkan, orang tersebut bernama Arifin.

    arifin-ketua-pemuda-muhammadiyah
    Arifin, Ketua Pemuda Muhammadiyah Trenggalek menarik keranda jenazah pak Rohmat, bergantian dengan warga. KBRT/Trigus

    Arifin menceritakan kenangannya selama ini bersama Pak Rohmat. Baginya, beliau adalah sosok yang mengajarkan untuk selalu yakin dengan pertolongan Sang Maha Kuasa, apapun yang terjadi.

    “Yang paling saya kenang dari beliau adalah soal keyakinannya yang sangat kuat akan pertolongan gusti Alloh, apalagi ketika beliau melakukan pekerjaan yang berkaitan dengan persyarikatan meski bondo nekat, namun berkat keyakinan dan kegigihannya mimpi-mimpi itu kini telah terwujud” kenangnya.

    Arifin kini tengah menjadi kepala Pondok MBS dan juga Ketua Pemuda Muhammadiyah Trenggalek, ia tak ragu mengatakan bahwa Pak Rohmat adalah the real uswah hasanah, berkatnya pula Arifin menjadi sosok yang percaya diri.

    “Beliau tidak cuma pandai beretorika, ia mencontohkan langsung banyak hal, Pak Rohmat adalah the real uswah hasanah” jelasnya dengan mantab.

    pemberangkatan-jenazah-pak-rohmat
    Sebelum jenazah diberangkatkan, Ketua PDM Trenggalek dan Ketua MUI Trenggalek menyampiakan beberapa katah kata serta do'a. KBRT/Trigus

    Selepas disholatkan, menjelang Adzan Dzuhur, keranda telah diletakkan di kendaraan dorong, sebelum diberangkatkan ke pemakaman, beberapa untaian kata diucapkan oleh ketua Muhammadiyah.

    “Pak Rohmat bukan hanya menjadi pemimpin bagi kami, beliau juga merupakan guru bagi warga Muhammadiyah Trenggalek. Keteladanan beliau terlalu banyak untuk di ungkapkan satu persatu. Tetapi, sebagai manusia biasa, beliau tetap punya khilaf, apabila ada kekurangan, serta hutang hutang yang belum lunas, mohon segera berhubungan dengan kami, saya mewakili nasab dan warga Muhammadiyah mohon maaf sebesar besarnya.” Ungkap Wicaksono, Ketua PDM Trenggalek 2022 hingga 2026.

    Kemudian dilanjutkan do’a yang dibawakan oleh KH, Syafi’i, ketua MUI Trenggalek, selepas itu jenazah dibawa menuju area pemakaman Gunung Cilik, Surodakan Trenggalek. Warga mengikutinya satu persatu.

    pemakaman-pak-rohmat
    Proses pemakaman jenazah Pak Rohmat telah selesai, Bupati Trenggalek terlihat hadir. KBRT/trigus

    Tampak hadir pula Mas Ipin, Bupati Trenggalek, mengantarkan Pak Rohmat sampai liang lahat. Usai mendengar berita duka, ia bertolak dari Ploso, Kediri langsung menuju pemakaman.

    Kini Pak Romat telah berpulang, segala beban dunianya telah sirna, tinggal bagaimana para generasi penerusnya melanjutkan mimpi, semakin bersemangat atau malah membelenggu tangan, ketakutan di bawah bayang-bayang keterbatasan.