Suara mesin dinamo tidak membuat telinga bising. Mainan kecil berbentuk mobil itu pernah ngetrend pada zamannya. Tercatat dalam sejarah Tamiya menjadi mainan rakitan ngetren tahun 2000-an.
Mainan anak-anak tersebut sebelum Counter Strike, atau DOTA menyerang game para laki-laki. Bahkan jauh sebelum Mobile Legend, mainan tamiya pernah jaya.
Salah satu tren tamiya menjadi melejit karena siaran stasiun televisi tentang anime Dash Yankuro. Anime yang bercerita tentang kumpulan anak pembalap Tamiya 4WD.
Permainan Tamiya selain bisa dikoleksi juga bisa dikulik. Yaitu mengulik tentang dinamo Tamiya, ngerakit sampai memodifikasi. Balapan Tamiya bagaikan balapan F1 sehingga memiliki keseruan.
Tahun 2024 Tamiya tak lenyap begitu saja. Komunitas kecil berupaya menghidupkan kembali. Niatnya nostalgia dan misi besarnya, mengalihkan game Handphone yang sudah merajai anaknya.
Warung Kopi Besvara, letaknya di Kelurahan Sumbergedong, Trenggalek. Permainan tersebut bisa ditemukan, para pemainnya bukan anak milenial maupun gen z, tapi sekelas bapak-bapak.
“Ini sebagai bentuk kangen terhadap mainan saat kecil. Dulu [10 tahunan] kalau mau beli Tamiya menunggu hari raya, karena dapat uang saku,” kata Paulus Eko Prabowo, pengelola Warkop Besvara dan penyelenggara balap Tamiya.
Saat penulis berkunjung, para pemain tamiya sedang sibuk merakit, bahkan ada yang adu balap. Modifikasi dan merakit ada aturan sendiri, bahkan pada saat balapan.
Tak hanya adu kecepatan dalam balap tamiya, akan tetapi bagaimana tamiya mampu mengendalikan body saat melintasi jalan yang berkelok. Bahkan ada tamiya terpental jalur karena kecepatan.
“Model balapannya beli tiket. Harga tiketnya Rp. 75.000. Dari harga tersebut bisa mendapatkan 50 strat dan harus habis selama 6-7 jam,” terangnya.
Kemudian model start juga ada aturan sendiri. Menurut Paulus, aturannya adalah batas waktu limit. Jika start bisa memburu batas waktu limit maka akan mendapatkan kupon untuk melaju babak berikutnya.
Dalam event balap tamiya bukan hanya warga trenggalek yang unjuk mekanik. Namun ada puluhan peserta yang dari luar Trenggalek. Seperti Kediri, Tulungagung.
“Soal modifikasi ada regulasinya, sampai ukurannya. Kemudian kelas demper juga ada batasan. Standar box, dinamo dash series, dan ton untuk damper,” detailnya.
Event balap tamiya mulai ngetren lagi di Trenggalek Juni 2024. Sebelum tanggal itu, para kolektor juga masih mempertahankan permainan Tamiya, namun masih skala kecil.
Peluang masuk dalam kejuaraan tingkat Nasional cukup besar. Balapan Tamiya di Trenggalek memiliki potensi menggali keahlian para pemuda untuk mewakili dalam pertandingan balap yang berkelas.
“Semoga adanya balapan ini mampu menggugah semangat para remaja di Trenggalek untuk menggali potensi balap Tamiya di lokal,” ujarnya.
