KBRT - Minimnya spot ikan di perairan Trenggalek membuat para nelayan di Pantai Prigi terpaksa mencari lokasi tangkapan hingga ke luar daerah. Faktor alam diduga menjadi penyebab utama berkurangnya populasi ikan di laut Trenggalek, yang berimbas pada meningkatnya konsumsi bahan bakar solar kapal.
"Saat ini jumlah ketersediaan ikan di laut sangat minim, Mas, apalagi di laut Trenggalek. Mungkin karena faktor alam juga. Akhir-akhir ini kami mencari ikan sampai ke Laut Blitar bahkan Laut Malang," ujar Solekan, nelayan Kapal Putra Abadi Prigi.
Solekan menjelaskan bahwa ketersediaan ikan di laut Trenggalek telah menurun sejak empat tahun terakhir. Menurutnya, saat ini ikan tongkol mendominasi hasil tangkapan nelayan. Namun, jumlah tangkapan mengalami penurunan signifikan.
"Ikan tidak ramai itu saya amati sudah empat tahun terakhir. Sekarang itu tangkapan minim, Mas. Kalau sekarang dapat satu ton itu sudah bagus sekali, padahal dulu bisa sampai puluhan ton dalam sekali tangkap," terangnya.
Ia menambahkan, ada kelebihan dan kekurangan dari sedikit atau banyaknya hasil tangkapan ikan. Ketika hasil tangkapan sedikit, harga ikan cenderung tinggi. Namun, saat musim panen, harga ikan justru turun drastis.
"Kami juga sedikit kesulitan, Mas. Kalau ikan banyak, harganya jatuh sejatuh-jatuhnya. Kalau ikan langka seperti ini memang mahal, tapi kan tidak setiap hari dapat," ujarnya.
Saat ini, harga ikan tongkol berada pada kisaran Rp17 ribu hingga Rp25 ribu per kilogram. Namun, pada musim panen raya, harganya bisa turun hingga Rp5 ribu sampai Rp10 ribu per kilogram.
"Keluhan utama nelayan itu kalau musim ikan, harganya murah. Bahkan bisa anjlok, Mas. Kalau musim itu harga ya di bawah Rp10 ribu. Kalau saat ini ya pasti di atas Rp15 ribu harga ikan seperti tongkol," tambah Solekan.
Ia memprediksi musim ikan biasanya terjadi pada bulan Agustus hingga Oktober. Saat ini, tenaga kerja tetap di kapal Solekan berjumlah sekitar 30 orang, dan dibantu oleh tenaga tambahan (ngadim) sebanyak lima hingga sepuluh orang.
"Kami dalam satu bulan itu tiap berangkat kebanyakan minus, Mas. Ya, ada yang memenuhi target, cuma dalam satu bulan itu sekitar 80 persen banyak minusnya saat berlayar. Jadi hasil tangkapan tidak sesuai dengan biaya operasional," tandasnya.
Kabar Trenggalek - Sosial
Editor:Zamz