KBRT - Biodiesel adalah bioenergi atau bahan bakar nabati yang dibuat dari minyak nabati , baik minyak baru maupun bekas penggorengan dan melalui proses transesterifikasi, esterifikasi, atau proses esterifikasi-transesterifikasi. Biodiesel digunakan sebagai bahan bakar alternatif pengganti BBM untuk motor diesel.
Dilansir dari buku Teknologi Bioenergi karya Erliza Hambali, Siti Mujdalifah, Armansyah H. Tambunan, Abdul Waries Pattiwiri, Roy Hendroko, biodiesel dapat diaplikasikan baik dalam bentuk 100% (B100 ) atau campuran dengan minyak solar pada tingkat konsentrasi tertentu (BXX), seperti 10% biodiesel dicampur dengan 90% solar yang dikenal dengan nama B10.
Bahan bakar yang berbentuk cair ini bersifat menyerupai solar, sehingga sangat prospektif untuk dikembangkan. Apalagi biodiesel memiliki kelebihan lain dibandingkan dengan solar, yakni bahan bakar ramah lingkungan karena menghasilkan emisi yang jauh lebih baik (free sulphur, smoke number rendah).
Sesuai dengan isu-isu global, cetane number lebih tinggi (>57) sehingga efisiensi pembakaran lebih baik dibandingkan dengan minyak kasar, memiliki sifat pelumasan terhadap piston mesin dan dapat terurai (biodegradable) dan merupakan renewable energy karena terbuat dari bahan alam yang dapat diperbarui , dan meningkatkan independensi suplai bahan bakar karena dapat diproduksi secara lokal.
Proses pembuatan biodiesel sangat sederhana. Biodiesel dihasilkan melalui proses transesterifikasi minyak atau lemak dengan alkohol. Alkohol akan menggantikan gugus alkohol pada struktur ester minyak dengan dibantu katalis. NaOH dan KOH adalah katalis yang umumnya digunakan.
Proses transesterifikasi bertujuan untuk menurunkan viskositas (kekentalan) minyak , sehingga mendekati nilai viskositas solar. Nilai viskositas yang tinggi akan menyulitkan pemompaan/pemasukan bahan bakar dari tangki ke ruang bahan bakar mesin dan menyebabkan atomisasi lebih sukar terjadi. Hal ini mengakibatkan pembakaran kurang sempurna dan menimbulkan endapan pada nosel.
Sumber Bahan Baku Biodiesel
Biodiesel dapat dibuat dari minyak nabati, lemak binatang, dan ganggang. Minyak nabati adalah bahan baku yang umum digunakan di dunia untuk menghasilkan biodiesel, di antaranya rapeseed oil (Eropa), soybean oil (USA), minyak sawit (Asia), dan minyak kelapa (Filipina).
Total produksi dunia masing-masing minyak nabati di atas pada periode 2005-2006 diperkirakan mencapai 17,88 juta metrik ton, 35,66 juta metrik ton, 38,97 juta metrik ton, dan 3,26 juta metrik ton.
Pemanfaatan minyak nabati sebagai bahan baku biodiesel memiliki beberapa kelebihan, di antaranya sumber minyak nabati mudah diperoleh, proses pembuatan biodiesel dari minyak nabati mudah dan cepat, serta tingkat konversi minyak nabati menjadi biodiesel tinggi (mencapai 95%). Minyak nabati memiliki komposisi asam lemak berbeda-beda tergantung dari jenis tanamannya.
Zat-zat penyusun utama minyak lemak (nabati maupun hewani ) adalah trigliserida, yaitu triester gliserol dengan asam-asam lemak (C8-C24). Komposisi asam lemak dalam minyak nabati menentukan sifat fisiko kimia minyak.
Kabar Trenggalek - Edukasi
Editor:Zamz