KBRT - Lumba-lumba, merupakan seekor binatang yang dikenal dengan kecerdasannya. Kecerdasan hewan yang satu ini, digadang-gadang dapat melampaui kecerdasan manusia. Konon katanya, hewan ini bisa saling memberi nama kepada sesamanya. Emang bener? yuk simak lebih lanjut.
Lumba-lumba, merupakan mamalia laut yang masuk ke dalam ordo cetacea sama seperti paus dan pesut. Beberapa peneliti, mengakui kecerdasan lumba-lumba dapat melampaui kecerdasan manusia. Bahkan, hewan satu ini diakui sebagai hewan paling cerdas di dunia.
Hewan ini, menggunakan sistem yang sangat unik untuk berkomunikasi antar sesama jenisnya. Lumba-lumba, menggunakan sistem sonar dengan frekuensi tertentu untuk berkomunikasi dan menerima rangsangan.
Sistem inilah, yang memungkinkan lumba-lumba untuk menghindari benda-benda yang ada di depan nya sehingga tidak mengalami benturan. Selain keunikan sistem komunikasi ini, ternyata lumba-lumba juga memiliki sistem yang menarik terkait hubungan sosial antar jenisnya.
Penamaan Lumba-lumba
Berdasarkan temuan seorang ilmuwan di Universitas St. Andrews di Skotlandia, lumba-lumba ternyata dapat berkomunikasi dengan satu sama lain. Dalam temuan tersebut, lumba-lumba dapat menggunakan siulan yang khas saat bertemu dengan lumba-lumba lain.
Menariknya lagi, lumba-lumba tersebut ternyata juga dapat merespon panggilan yang ditujukan kepada mereka. Mereka, seolah-olah seperti dipanggil menggunakan nama mereka.
Menurut Sciencing, pada dasarnya setiap lumba-lumba memiliki nama panggilan mereka masing-masing.
Ketika sebuah siulan direkam dan diputar kembali, lumba-lumba dapat merespon sinyal siulan tersebut, seperti manusia yang dipanggil nama mereka. hal ini, menunjukkan bahwa lumba-lumba memiliki sinyal identitas yang seolah seperti nama bagi manusia.
Selain itu, para peneliti juga berpikir bahwa lumba-lumba dapat berbagi informasi, seperti tempat berburu, nama khusus untuk ikan, memperingatkan hiu lain di sekitar, dan meminta bantuan ketika mereka dalam bahaya.
Berbagai penelitian, menunjukkan bahwa lumba-lumba, dapat berkomunikasi dengan berbagai cara seperti kicauan, jeritan, dan silauan. Dan juga, lumba-lumba menggunakan klik pita frekuensi tinggi dan semburan klik, yang disebut dengan ekolokasi.
Sistem sonar pada lumba-lumba, dapat mendeteksi hal-hal yang ada di sekitarnya. Contohnya seperti ikan, benda, atau hal fisik lainnya. Sonar pada lumba-lumba, memiliki tingkat presisis yang sangat tinggi.
Saking presisinya, sonar tersebut dapat membedakan antara susunan benda-benda seperti plastik, logam, dan kayu pada jarak 100 kaki. Makhluk jenis cetacea lain seperti paus, juga menggunakan sistem ekolokasi dan sistem sonar.
Kabar Trenggalek - Edukasi
Editor:Zamz













