Kabar Trenggalek - Informasi Berita Trenggalek Terbaru Hari iniKabar Trenggalek - Informasi Berita Trenggalek Terbaru Hari ini

Press ESC / Click X icon to close

Kabar Trenggalek - Informasi Berita Trenggalek Terbaru Hari iniKabar Trenggalek - Informasi Berita Trenggalek Terbaru Hari ini
LoginKirim Artikel

Fenomena Batu Bergerak Sendiri di California

  • 20 Nov 2025 15:00 WIB
  • Google News

    KBRT - Bukan sulap bukan sihir, di dunia ini, ternyata terdapat sebuah batu yang bisa bergerak sendiri. Emang iya? Yuk simak lebih dalam.

     

    Kalian pastinya tidak menyangka, hal yang mungkin terdengar konyol ini memang benar-benar terjadi di dunia nyata. Pada salah satu tempat bernama Racetrack Playa, Death Valley, California, terdapat sebuah fenomena batu bergerak yang dinamai sebagai batu berlayar.

     

    Fenomena batu berlayar ini, telah menarik perhatian para ilmuwan, dan orang-orang yang penasaran dengan fenomena tersebut selama lebih dari satu abad. Bongkahan batu-batu besar, tampak terlihat bergerak melintasi dasar danu kering, sambil meninggalkan jejak panjang di belakang nya.

     

    Batu-batu ini, seolah-olah hidup dan memiliki jiwanya sendiri. Setelah bertahun-tahun menjadi sebuah pertanyaan besar, para ilmuwan akhirnya berhasil memecahkan misteri dari batu ini pada tahun 2014. Lantas apa yang membuat batu-batu ini bisa bergerak? yuk simak lebih lanjut.

     

    Fenomena Batu Berlayar di Racetrack Playa

    Seperti yang sudah saya jelaskan tadi, Fenomena batu berlayar terletak di Racetrack Playa di Death Valley, California. batu-batu besar yang tampaknya bergerak sendiri di atas tanah ini,  meninggalkan jejak panjang di permukaan danau kering, seolah-olah seperti sedang didorong oleh sesuatu..

     

    Pada awal tahun 1990-an fenomena ini sempat menggegerkan dunia dan membingungkan para peneliti. dari sebuah batu kecil saja, dapat menjadi sebuah temuan yang sangat besar.

     

    Temuan yang Mengungkap Misteri Batu Berlayar

    Alasan terjadinya fenomena batu berlayar, ditemukan pada tahun 2014. Pada sebuah penelitian yang dilakukan oleh Richard D. Norris dan James M. Norris. Mereka menemukan fenomena batu-batu yang bergerak ini, disebabkan oleh kombinasi kondisi yang sangat spesifik pada musim dingin.

     

    Pada malam hari, suhu disana turun cukup drastis hingga di titik dimana sebuah lapisan es terbentuk di atas danau kering. Es tersebut, akan mencair menjadi panel-panel besar yang mengapung. Ketika angin ringan mendorong panel-panel ini, batu tersebut kemudian akan bergeser secara perlahan.

     

    Pada zaman tersebut, penelitian ini telah mengandalkan teknologi mutakhir seperti GPS dan kamera time-lapse untuk memantau dan mendokumentasikan pergerakan batu secara langsung,

    Kawan Pembaca, Terimakasih telah membaca berita kami. Dukung Kabar Trenggalek agar tetap independen.
    Dukung Kami

    Kabar Trenggalek - Edukasi

    Editor:Zamz