Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account

Kunci Bahagia Jadi Introvert: Penerimaan Tanpa Batas

Memaksa berperilaku ber­lawanan dengan tipe ke­pribadian alamiah bisa mengakibatkan gangguan saraf.

  • 08 Feb 2025 20:00 WIB
  • Google News

    KBRT - Introversi pada dasarnya adalah suatu jenis temperamen. Seorang introvert tidaklah sama dengan seorang pemalu atau seseorang yang mempunyai kepribadian menutup diri, dan introversi bukanlah suatu penyakit.

    Introversi bukanlah se­suatu yang dapat kita ubah, tetapi kita dapat belajar untuk menerima introversi, bukan melawannya. Memaksa se­seorang untuk berperilaku secara ber­lawanan dengan tipe ke­pribadian alamiah bisa membuat seseorang me­ngalami neurosis (gangguan yang terjadi pada saraf seseorang, tetapi bukan disebabkan oleh kerusakan organik pada bagian-bagi­an penyusun saraf).

    Hal itu yang kemudian mendorong ada­nya peta tipe kepribadian manusia dan hasilnya ada dua tipe kepribadian, yaitu introvert dan mereka, kaum ekstrovert. Karakteristik terkuat yang membedakan kaum introvert dengan kaum ekstrovert dilansir dari buku Seni Bahagia Menjadi Introvert karya @Sendysaga adalah sumber ke­kuatan.

    Kaum introvert mendapatkan tenaga dari dunia yang berisi ide, emosi, dan pengalaman milik kita sendiri. Kita merupakan pe­nyimp­an energi. Kita bisa me­nerima terlalu banyak stimulus dari dunia luar dengan mudah­nya, yang mengakibatkan kita merasakan suatu perasaan tidak nyaman dan “sesak”.

    ADVERTISEMENT
    Migunani

    Perasaan itu bisa be­rupa kegelisahan atau kebuntuan pikiran. Bila terjadi demikian, kita perlu membatasi kegiatan sosial kita agar tidak ke­habisan tenaga.

    Akan tetapi, kaum introvert juga perlu me­nyeimbangkan waktu untuk menyendiri dengan waktu bergaul di luar, agar tidak kehilangan hubungan dan per­spektif dari dunia luar. Kaum introvert yang mampu me­nye­im­bang­kan energinya, mempunyai ke­tekun­an dan ke­mam­puan untuk berpikir secara mandiri, mampu ber­konsentrasi penuh dan mengeluarkan kreativitasnya.

    Di ujung kutub lainnya, kaum ekstrovert merupakan pengguna energi layaknya sebuah panel surya. Bagi kaum ekstrovert, sendirian, atau duduk diam tanpa mengerja­kan sesuatu, terdengar seperti hidup di bawah awan hitam yang sangat besar.

    Panel surya membutuhkan matahari untuk me­ngisi ulang energi-kaum ekstrovert perlu berada di luar dan ber­kegi­atan untuk mengisi energinya. Sama seperti introversi, ekstroversi adalah suatu temperamen yang telah terprogram dalam diri seseorang.

    Kabar Trenggalek - Edukasi

    ADVERTISEMENT
    Lodho Ayam Pak Yusuf