Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Kukang Ada di Trenggalek? Peneliti: Jawa Timur Jadi Pasar Penyelundupan

Masyarakat Trenggalek digegerkan dengan temuan Kukang Jawa di Kecamatan Kampak, pada Minggu (01/01/2023) kemarin. Temuan primata ini terbilang jarang, apalagi Kukang Jawa merupakan salah satu satwa yang dilindungi.Keberadaan Kukang Jawa sebagai satwa dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri LHK Nomor P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 dan didukung melalui Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya.Kukang Jawa lebih sering ditemukan di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Temuan kukang di Trenggalek membuat masyarakat bertanya, mengapa Kukang ada di Trenggalek? Untuk menjawab pertanyaan ini, Kabar Trenggalek mengecek beberapa penelitian tentang persebaran Kukang Jawa.Salah satu penelitian yang membahas persebaran Kukang Jawa yaitu penelitian dari Institut Pertanian Bogor (IPB) tentang Kekerabatan Kukang di Indonesia. Menurut penelitian itu, disebutkan bahwa kukang jawa juga ditemukan di Jawa Timur.Devia Ariesta, peneliti di Kukangku, memprediksi keberadaan kukang jawa setelah adanya penyelundupan kukang dari Jawa Timur ke pasar hewan di Bali.Program studi bernama Little Fireface Project melakukan survei populasi kukang di beberapa wilayah Jawa Timur. Hasil survei itu menunjukkan kukang masih dapat ditemukan di Hutan Tumpang Pitu, Taman Nasional Meru Betiri, dan Hutan Salakan.“Berdasarkan laporan masyarakat, kukang di Jawa Timur juga masih ditemukan di Kawasan Hutan Lindung di Malang, yang mana kawasan ini dikelilingi oleh berbagai penggunaan lahan seperti permukiman, hutan tanaman, dan wisata,” jelas Devia, dalam artikel ‘Riset: Sebaran Kukang Jawa Meluas Hingga Jawa Timur’.Menurut keterangan Devia, seringkali kukang dilaporkan terlihat berada pada cabang pohon berkayu dan rumpun bambu pada waktu sore dan malam hari. Ternyata, kukang menggunakan bambu sebagai tempat tidur dan untuk mencari makan.“Meskipun dapat ditemukan di daerah yang terdapat aktivitas manusia, kukang di Jawa Timur lebih banyak dijumpai jauh dari pemukiman rakyat. Kukang lebih memilih habitat hutan karena menyediakan sumberdaya yang dibutuhkan untuk mereka bertahan hidup,” terang Devia.Devia menyampaikan, kukang dapat hidup di suatu tempat jika kebutuhan pokoknya seperti makanan, air, dan cover tersedia. Satwa liar ini juga memiliki daya adaptasi yang memungkinkannya menghadapi iklim yang ekstrim, kompetitor, dan predator. Kukang Jawa cenderung memilih habitat yang disukai, sehingga kualitas habitat sangat mempengaruhi kehadiran kukang tersebut.“Sayangnya, akibat dari pembukaan dan pengalihan lahan, habitat mereka di pulau Jawa kian menyusut, dengan perkiraan 20% dari habitat mereka yang tersisa. Selain adanya ancaman degradasi habitat, kukang di Jawa Timur juga mengalami ancaman perdagangan ilegal. Seperti yang terjadi pada pertengahan tahun 2017 lalu, di mana terdapat 8 ekor kukang yang disita oleh Polresta Kediri dari jalur perdagangan illegal,” papar Devia.Itulah alasan mengapa Kukang ada di Trenggalek, yang mana termasuk wilayah Jawa Timur. Saat ini, Kukang Jawa itu sudah diserahkan ke Balai Besar Koservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur.Hingga hari ini, masih sedikit penelitian tentang persebaran Kukang Jawa di Jawa Timur. Akan tetapi, keberadaan Kukang yang dilindungi, juga perlu mendapatkan perhatian kita bersama. Menurut Devia, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk melestarikan kukang.“Menjaga kelestarian kukang dapat kita mulai dari hal kecil seperti menjaga lingkungan dengan membuang sampah atau limbah pada tempatnya, serta melaporkan ke pemangku kepentingan apabila melihat ada yang memelihara atau memperjualbelikan Kukang. Penyebarluasan wawasan di sosial media juga menjadi salah satu hal yang efektif untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya konservasi,” tandas Devia.