Sebanyak 98 warga Kelurahan Ngantru, Kecamatan Trenggalek, diduga mengalami keracunan makanan setelah menghadiri acara hajatan pengajian, Rabu (09/10/2024).
Kepala Dinkes Trenggalek, Sunarto, menjelaskan bahwa kejadian ini bermula dari acara pengajian rutin yang dihadiri oleh sekitar 130 warga. Pada pukul 22.00 WIB, panitia hajatan membagikan makanan berupa snack dan nasi kotak. Snack tersebut berisi roti isi ayam, roti bolu, dan air mineral, sedangkan nasi kotak terdiri dari nasi, kering tempe, telur balado, dan mie.
"Sebagian warga mengonsumsi makanan tersebut di malam hari, sementara yang lain menyimpannya hingga pagi, baik dihangatkan maupun tidak. Namun, mayoritas gejala muncul pada warga yang langsung memakannya pada malam hari," jelas Sunarto kepada Kabar Trenggalek.
Gejala keracunan mulai muncul dalam kurun waktu 3 hingga 13 jam setelah mengonsumsi makanan tersebut. Sebanyak 98 warga melaporkan mengalami diare, demam, muntah, pusing, dan nyeri perut secara mendadak.
"Saat ini, 8 korban dirawat di RSUD Dr. Soedomo. Satu orang meninggal dunia, enam orang sudah diperbolehkan pulang, dan satu orang masih dalam proses pemulihan," tambahnya.
Dinas Kesehatan telah mengamankan sampel makanan berupa nasi kotak, namun tidak mendapatkan sampel snack. Sampel tersebut kini sedang diperiksa di Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya. Sunarto menyebutkan bahwa hasil pemeriksaan baru akan keluar dalam waktu 2 hingga 3 minggu mendatang.
Lebih lanjut, Sunarto merinci korban berdasarkan kelompok umur. Dari 98 warga yang mengalami gejala, 4 orang berusia di bawah 9 tahun, 5 orang berusia 10 hingga 14 tahun, 4 orang berusia 15 hingga 19 tahun, 9 orang berusia 20 hingga 24 tahun, dan 7 orang berusia 25 hingga 29 tahun. Mayoritas korban, sebanyak 69 orang, berusia di atas 30 tahun.
Editor:Bayu Setiawan