Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Kondisi RSUD Dr. Soedomo Trenggalek: Oksigen Terbatas, Tenaga Kesehatan Pasien Covid-19 Tidak Cukup

Kondisi RSUD Dr. Soedomo Trenggalek Oksigen Terbatas, Tenaga Kesehatan Pasien Covid-19 Tidak Cukup
KABARTRENGGALEK.com - Wabah pandemi Corona Virus Disaese (Covid-19), yang belum tahu kapan usai, kini mengakibatkan lonjakan yang sangat drastis. Pada hari jumat (16/07/2021), layanan pasien covid-19 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Soedomo Trenggalek mengalami beberapa kendala.
Pasien yang sedang dalam masa perawatan sekitar 105 orang. Jumlah tersebut sudah masuk dalam setara penyediaan tempat tidur untuk pasien Covid-19.
Di sisi lain, pasokan oksigen juga terbatas. Manajemen rumah sakit mengakui, sempat dua kali kehabisan oksigen dalam sepekan terakhir. Direktur RSUD Dr Soedomo Trenggalek, Sunarto menjelaskan, 105 orang yang dirawat di rumah sakit itu merupakan pasien Covid-19 dengan gejala sedang, berat, hingga kritis.
Sebenarnya, rumah sakit menyediakan 119 tempat tidur untuk pasien Covid-19. Namun, 14 kamar lainnya tak bisa dipakai karena keterbatasan tanaga kesehatan.
“Tempat tidur ada 105, itu sudah penuh hari ini. Kami sebenarnya punya 119, tapi tenaga kesehatan tidak cukup karena pasien Covid-19 butuh perawatan ekstra,” kata Sunarto.
Hampir seluruh pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD Dr Soedomo tersebut membutuhkan bantuan oksigen tambahan dalam perawatannya. Sehingga, kebutuhan oksigen di rumah sakit itu meningkat menjadi sekitar 1,6 juta liter per hari. Sementara itu, pasokan oksigen di rumah sakit tergolong terbatas.
“Memang kami masih dikirim. Tapi kadang pengirimannya sering mepet. Sehingga kami akhirnya pakai oksigen tabung yang jumlahnya hanya sekitar 10-20 tabung. Padahal hampir semua pasien Covid-19 butuh oksigen,” kata Sunarto.
RSUD Dr Soedomo sempat mengalami kekurangan oksigen pada hari kamis (15/7/2021) malam. Penyebabnya, pasokan dari penyuplai datang terlambat.
“Tadi malam jam 19.00 WIB harusnya dikirim. Tapi ternyata datangnya pagi. Akhirnya kami pakai tabung,” sambung Sunarto.
Jumlah oksigen yang dikirim juga tergolong terbatas. “Tadi pagi kami dikirim 2 juta liter oksigen. Nanti malam itu harus segera dikirim lagi. Kalau enggak, akan mengganggu pelayanan bagi pasien Covid-19,” tutur Sunarto.
Sunarto mengatakan, banyak pasien Covid-19 yang masuk ke RSUD Dr Soedomo dalam kondisi berat dan kritis.
“Sekarang sudah banyak yang masuk ke rumah sakit dalam kondisi saturasi oksigennya 40-50. Jadi sampai di rumah sakit, beberapa jam kemudian meninggal dunia,” pungkasnya Sunarto.