Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account

Kemeriahan Kongres Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia ke-17, Peserta Membeludak

Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI) menjalankan Kongres Nasional ke-17. Kongres itu mendapatkan antusiasme tinggi dari Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) berbagai kampus di Indonesia.

Kongres Nasional PPMI ke-17 dilaksanakan di Universitas Sebelas Maret Solo, pada 21 - 26 Mei 2023. Berdasarkan pantauan Kabar Trenggalek, peserta kongres begitu meriah karena peserta membeludak.

Aliefian Al Ghofiri, Ketua Panitia Kongres, membenarkan bahwa peserta Kongres Nasional PPMI ke-17 melebihi kuota yang direncanakan.

"Panitia merencanakan kuotanya 100 orang. Lalu kami lihat-lihat situasi dan kondisi kami ubah jadi 150 orang maksimal. Ketika H-1 penutupan itu, meledak menjadi 180 lebih," ujar Alief saat dikonfirmasi Kabar Trenggalek.

Alief mengatakan, peserta yang datang dari luar Pulau Jawa juga cukup banyak. Kebanyakan mereka datang dari Kalimantan, Sulawesi, Ternate, hingga Papua.

Bahkan, lanjut Alief, pers mahasiswa dari Ternate rela naik kapal lima hari untuk mendatangi Kongres Nasional PPMI ke-17. Mereka naik kapal dan singgah di beberapa tempat.

"Untuk jumlah peserta pun ini sudah melebihi batas dari yang teman-teman panitia rencanakan. Sampai hari ketiga ini, yang daftar sekitar 210 lebih," ucap anggota LPM Kontur, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta, itu.

Dalam Kongres Nasional PPMI ke-17, ada berbagai kegiatan. Seperti lokakarya keamanan digital, nonton film bareng, seminar 'Payung Hukum Pers Mahasiswa', serta sarasehan budaya.

"Selama ini, Saya lihat berjalannya acara alhamdulillah terbilang lancar, walaupun pasti ada kendala-kendala," ungkap Alief.

Alief sebagai Ketua Panitia Kongres Nasional PPMI ke-17 ini merasa sangat senang. Apalagi, ia baru pertama kali mengikuti kegiatan pers mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

Alief berharap, kegiatan Kongres Nasional PPMI ke-17 ini bisa menjadi jejaring dan solidaritas antar pers mahasiswa di Indonesia. Supaya, kongres tak sekedar menjadi formalitas pembentukan pengurus baru.

"Bukan hanya tentang kongresnya atau sidangnya, tapi bagaimana kami antara pers mahasiswa bisa saling mengerti [satu sama lain], bisa menambah relasi, jaringan, dan memperkuat satu sama lain," tandas Alief.