Keramahan dan murah senyum jemaah haji Indonesia ternyata mendapatkan hati dari warga Arab Saudi. Keistimewaan jemaah haji Indonesia memudahkan ketika ibadah umroh dan haji.
Seperti yang disampaikan Muhammad Izzudin Zakki (Gus Zaki), pendamping jemaah haji asal Trenggalek. Gus Zaki mengungkapkan jemaah haji Indonesia terkenal nurut saat diatur dan kebanyakan hotel di Arab lebih senang kalau yang menyewa adalah jemaah asal Indonesia.
Lanjutnya, jemaah haji Indonesia biasa membooking dalam jumlah yang banyak. Selain itu, jemaah haji Indonesia juga senantiasa menjaga kebersihan kamar.
"Karena jemaah Indonesia terkenal bersih dibandingkan dari negara-negara Islam yang lain di Asia. Cuman, jemaah haji Indonesia lebih boros air dan itu tidak menjadi masalah bagi mereka karena kalau booking [Pedan] hotel biasanya jemaah Indonesia itu langsung penuh," ujar Gus Zaki kepada Kabar Trenggalek.
Selain itu, lanjut Gus Zaki, jemaah haji Indonesia juga suka memberi kepada petugas hotel dan petugas di sekitaran masjidil haram.
"Sering sekali saya menjumpai bahkan setiap saya bertemu cleaning service [petugas kebersihan] di situ ada jemaah Indonesia pasti itu ngasih, entah satu real, lima real, dan cleaning service itu cuma bilang assalamualaikum dan senyum pasti jemaah Indonesia sudah pasti luluh dan memberikan sedekahnya. Ini kelebihan jemaah haji Indonesia," lanjut Gus Zaki.
Gus Zaki mengakui, jemaah haji Indonesia gemar membeli barang-barang dari Tanah Suci sebagai oleh-oleh. Lantas hal itulah dimanfaatkan pedagang untuk mendapat pundi-pundi uang.
Saat tahu ada orang Indonesia di sebuah hotel, biasanya para pedagang segera menjajakan dagangannya di depan hotel. Bahkan, yang berjualan bukan hanya warga lokal, melainkan orang Indonesia yang bermukim di Arab.
"Dibuktikan di setiap depan hotelnya Indonesia ini pasti ramai sekali pedagang. Dan istimewanya, para jemaah haji tidak perlu menukar uang mereka karena di sini uang rupiah bisa digunakan transaksi," ungkap Gus Zaki.
Uniknya, lanjut Gus Zaki, nama Presiden Jokowi jadi disebut-sebut pedagang yang menerima uang rupiah. Tiap kali menawarkan dagangannya, mereka akan menyebutkan nama Jokowi.
"Mereka mengatakan Jokowi Jokowi. Mengatakan kurma tiga kilo jokowi seratus ribu, atau baju seratus ribu jokowi dua biji. Atau misalnya kalau nasi, dua puluh ribu Jokowi, kalau gorengan satu biji lima ribu Jokowi," terang Gus Zaki.
Oleh karena itu, Gus Zaki berpesan, jika kehabisan uang real tidak perlu risau. Karena dengan uang rupiah, jemaah asal Indonesia tetap bisa membelanjakan tanpa perlu menukar terlebih dahulu.
"Jadi, uang Indonesia sangat kuat bisa mengintervensi sampai Arab Saudi. Jadi jangan heran jika jenengan umroh jenengan [Anda] disapa pedagang sini dengan perkataan 'Jokowi Jokowi seratus ribu, jokowi jokowi lima puluh ribu, Jokowi Jokowi lima puluh ribu'. Ini bukan ngenang presiden Jokowi, tapi ini menawarkan dagangan mereka dengan uang Jokowi [rupiah]," tandas Gus Zaki.