KBRT - Warga Dusun Guyang Gajah RT 7-8 RW 2, Desa Kamulan, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek, mengeluhkan kondisi jalan yang rusak parah. Jalan yang berlubang dan berlumpur ini sudah rusak selama lebih dari lima tahun dan sangat mengganggu aktivitas masyarakat.
Jalan tersebut menjadi jalur aktif penghubung antardesa dan setiap harinya dilalui ribuan kendaraan dari Desa Kamulan, Desa Baruharjo, dan Desa Sumberejo.
“Jalan ini rame, banyak yang lewat sini menuju ke Baruharjo dan Sumberejo,” ujar Suyanto, warga setempat.
Suyanto menambahkan, kondisi jalan sangat mempengaruhi perekonomian warga karena aktivitas menjadi terhambat. Jika hujan turun, lubang-lubang di jalan dipenuhi lumpur yang membahayakan pengguna jalan.
“Keluhannya ya jelas perekonomian terganggu karena akses sulit. Saya itu ngeri kalau waktu berpapasan, apalagi jika di musim hujan. Beruntung warga yang melintas itu sabar,” tambahnya.
Tak hanya di musim hujan, saat kemarau jalan juga menimbulkan debu tebal yang mengganggu kenyamanan, bahkan bisa menyebabkan iritasi mata. Ia mengimbau pengendara yang melintas untuk lebih berhati-hati dan saling bergantian.
“Kalau musim kemarau ya debunya banyak, bisa masuk mata. Saya harap pengendara sabar dan hati-hati,” tuturnya.
Jalan ini juga menjadi jalur utama bagi para jamaah pondok pesantren yang melakukan ziarah ke Pemakaman Gunung Cilik. Pada waktu-waktu tertentu, jumlah peziarah bisa mencapai ribuan orang.
Suyanto mengaku sudah dua kali mencoba menimbun jalan di depan tempat usahanya dengan tanah, namun hasilnya tidak bertahan lama karena cepat rusak kembali.
“Saya sudah dua kali urug depan sini dengan tanah, tapi ya langsung hilang. Kasihan anak-anak pondok yang lewat sini, sulit, banyak yang copot sandal kalau hujan karena lumpur. Semoga ya segera diperbaiki,” tandasnya.
Kabar Trenggalek - Mata Rakyat
Editor:Zamz