Banjir terjadi sekitar pukul 03.30 WIB, intensitas hujan deras sejak pukul 02.00 dini hari menyebabkan air sungai meluap cepat. Foto: Trigus[/caption]Dusun Pucung, Kelurahan Tamanan, selalu menjadi langganan banjir saat terjadi curah hujan tinggi. Warga sudah sangat hafal dengan banjir yang terjadi. Adanya pertemuan dua sungai menjadi salah satu sebab air meluap ke rumah warga.“Aliran sungai dari Kecamatan Tugu dan dari Kecamatan Bendungan bertemu di sana mas [menunjukkan lokasi], karena adanya pendangkalan sungai dan banyaknya volume air yang masuk, akhirnya meluap,” terang Giwik.BACA: Cuaca Ekstrem, 10 Kecamatan di Trenggalek Miliki Potensi Bencana AlamKetika ditanya soal efektivitas Bendungan Tugu dalam meredam air sehingga tidak menyebabkan Banjir, Giwik menduga itu belum efektif dengan dalih bahwa banjir masih terjadi hari ini.“Ya kalau efektif kemungkinan belum. Justru nantinya kalau bendungan di Kecamatan Bendungan sudah jadi mungkin malah lebih efektif mengendalikan air. Karena air bisa dikendalikan dari sana, dari Bendungan cukup banyak menyumbang air ke sungai itu,” jelasnya.[caption id="attachment_21538" align=alignnone width=1280]
Lokasi pertemuan dua aliran sungai dari Kecamatan Tugu dan Kecamatan Bendungan yang berada di Kelurahan Tamanan, Kecamatan Trenggalek. Foto: Google Maps[/caption]Cahyo Handriadi, warga Kelurahan Tamanan, yang juga menjadi korban banjir, berpendapat sama terkait efektivitas Bendungan Tugu dalam mengatasi Banjir.“Bendungan Tugu belum bisa mengatasi banjir, faktanya sekarang masih banjir” jelasnya sambil membersihkan rumahnya yang kemasukan air.Perlu diketahui bahwa, Kelurahan Tanaman merupakan pertemuan dari dua aliran sungai. Debit air yang tidak mampu ditampung sungai Tamanan berasal dari Kecamatan Tugu dan Kecamatan Bendungan. Kondisi inilah yang menyebabkan terjadinya banjir saat curah hujan tinggi.Kawan Pembaca, Terimakasih telah membaca berita kami. Dukung Kabar Trenggalek agar tetap independen.
Kabar Trenggalek - Lingkungan















