KBRT - Kabupaten Trenggalek menjadi target investasi yang menarik pemilik modal asing. Dua investor asing dari Amerika Utara dan Cina berminat investasi pengelolaan sampah di Bendungan, Trenggalek senilai Rp1 Triliun.
"Untuk PMA, ada yang menunjukkan ketertarikannya yaitu investasi untuk pengelolaan sampah TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Srabah, Kecamatan Bendungan," papar Edi Santoso, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Trenggalek.
Selain, 2 investor asing itu, ada 1 investor dalam negeri yang juga bersaing investasi di sektor yang sama.
Bahkan, Edi menyebut, proposal dari Amerika Utara, tonase sampah yang diolah cukup besar tidak hanya dari Trenggalek tapi juga dari kabupaten sekitarnya yaitu Tulungagung dan Ponorogo. "Nilainya, cukup besar, bisa lebih dari Rp 1 triliun," paparnya.
Pengelolaan sampah ini akan menghasilkan 2 produk yang berbeda yaitu listrik dan briket. Output dari pengelolaan sampah tersebut juga akan menjadi pertimbangan investor apakah cocok untuk berinvestasi di Trenggalek atau memilih daerah lain.
Selain pengelolaan sampah, ada juga ketertarikan investor dari Cina untuk pembuatan pupuk organik, namun demikian ketertarikan ini masih dalam tahap penjajakan sehingga Edi belum bisa menyebutkan secara pasti nilainya.
"Semuanya sudah menghubungi kita dan akan survei lapangan apakah kompatibel dengan bisnis yang akan mereka jalankan atau tidak," tegasnya.
Dari berbagai ketertarikan tersebut, pendampingan hingga investasi tersebut terealisasi sangat penting. Untuk itu DPMPTSP berupaya mewujudkan iklim investasi yang ramah bagi pemilik modal.
"Kita terus benahi mulai dari regulasi RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah), hingga penyederhanaan perizinan, kita juga terus berlomba dengan daerah lain hingga investor bisa melihat Trenggalek lah yang paling efisien memberikan layanan," tandasnya.
Sebelumnya, Direct Foreign Investment (FDI) atau Penanaman Modal Asing (PMA) datang dari Tiongkok. Investor membangun pabrik porang dengan nilai investasi hingga Rp 40 miliar di Kelurahan Tamanan, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek. Walaupun masih terealisasi 50 persen, atau lebih kurang Rp 20 miliar, nilai investasi tersebut diprediksi akan terus berkembang seiring semakin besarnya produksi yang dijalankan.
Kabar Trenggalek - Lingkungan
Editor:Danu S