Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Insiden 3 Bocah Tewas Tenggelam di Kolam Renang, GMNI Trenggalek Kecam Pemerintah

Insiden 3 bocah tewas tenggelam di Kolam Renang Tirta Jwalita Trenggalek mendapatkan sorotan publik. Pihak pengelola, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Trenggalek dinilai minim menerapkan standar operasional prosedur (SOP).

Hal itu disampaikan Genta, Kepala Bidang (Kabid) Politik Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Trenggalek. Dirinya juga mendesak Disparbud Trenggalek untuk membenahi SOP yang diterapkan di Kolam Renang Tirta Jwalita.

Genta menyampaikan, insiden tiga bocah yang tenggelam hingga meninggal dunia di kolam renang tersebut karena minimnya pengawasan. Sehingga, tiga bocah yang tenggelam tersebut terlambat untuk diselamatkan.

"Seharusnya kejadian ini tidak terjadi, maka dari itu kami mengecam dan mendorong dinas terkait untuk segera melakukan evaluasi standar operasional prosedur [SOP]," ujar Genta pada Kabar Trenggalek.

Selain itu, Genta menilai petugas di kolam renang Tirta Jwalita bermasalah karena ada indikasi abai dengan tugasnya sebagai pengaman pengunjung. Oleh karena itu, menurutnya pihak Disparbud Kabupaten Trenggalek perlu memeriksa semua petugas yang ada.

"Menurut informasi ada tiga petugas di sana dan semuanya bergantian, ada yang bersih-bersih dan sebagainya. Petugas itu harus diperiksa semua," katanya.

Sebagai pembelajaran kepada petugas di Kolam Renang Tirta Jwalita ke depan, Genta menegaskan, GMNI Trenggalek mendorong penuh pihak kepolisian untuk mengusut tuntas hingga menetapkan tersangka.

Sehingga, lanjut Genta, insiden tenggelam hingga meninggal dunia di kolam renang Tirta Jwalita tidak terjadi lagi.

"Kami juga akan terus memantau kasus ini dan memberikan dukungan penuh kepada Polres Trenggalek untuk segera memeriksa hingga menetapkan tersangka," tandas Genta.