Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Inilah Cara Mencegah Penyakit Kulit pada Jamaah Haji

Pada tahun 2024, pemerintah Indonesia siap memberangkatkan 241 ribu jamaah haji. Seperti musim haji sebelumnya, jamaah perlu menjaga kesehatannya dari potensi penyakit. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara mencegah penyakit kulit pada jamaah haji.

Suhu panas dengan kelembaban yang rendah di Arab Saudi, dapat menimbulkan berbagai permasalahan kulit jemaah haji, selain dehidrasi. Setidaknya jemaah mengalami kondisi kulit kering dan pecah-pecah, yang pada akhirnya menimbulkan rasa tidak nyaman.

Bahkan, kondisi tersebut dapat mengarah pada terjadinya penyakit, atau memperparah kondisi kesehatan orang yang sebelumnya memiliki riwayat diabetes.

Dokter spesialis dermatologi dan venereologi KKHI Makkah, dr. Milany Harirahmawati mengatakan, penyakit kulit yang sering terjadi pada jamaah haji di antaranya xerosis kutis, dermatitis atopik, dan selulitis.

Menurut dr. Milany, penyakit kulit ini dapat dicegah dengan senantiasa menjaga kesehatan kulit antara lain dengan menjaga kelembabannya. Ia menjelaskan, orang yang mengidap xerosis kutis memiliki ciri ciri kulit teraba kasar, kering, terlihat bersisik dan pecah-pecah.

Jika mengalami gejala-gejala tersebut, jamaah jai segera perhatikan kembali asupan cairan, mengoleskan pelembab, serta selalu menggunakan alat pelindung diri dari paparan sinar matahari langsung.

“Jamaah disarankan senantiasa memperhatikan tiga hal ini untuk menjaga kesehatan kulitnya selama di tanah suci,” ujar dr. Milany dilansir dari laman sehatnegeriku.

Dr. Milany mengatakan, dermatitis atopik adalah kelainan kulit yang didasari oleh adanya riwayat atopi atau alergi. Jika jamaah mengalami kasus seperti ini maka yang harus dilakukan adalah, selain menggunakan pelembab, diberikan juga zat yang bersifat anti inflamasi.

“Anti inflamasi ini untuk mengurangi rasa gatal akibat pelepasan histamin dari dalam tubuh yang mengalami alergi,” kata dr. Milany.

Dr. Milany menyarankan, jamaah haji tidak membiarkan kulitnya kering, agar tidak terjadi luka pada kulit yang berakibat timbulnya selulitis. Selulitis merupakan peradangan jaring sub kutis akibat infeksi bakteri. Terlebih pada penderita diabetes, yang lebih rentan mengalami selulitis terutama bagi yang memiliki komplikasi diabetic foot.

“Untuk itu jamaah haji terutama yang memiliki risiko tinggi terhadap terjadi penyakit kulit seperti penderita diabetes dan gangguan imunitas lainnya, harus lebih peduli dengan kesehatan kulitnya. Karena mencegah lebih baik daripada mengobati,” tandasnya.

Inilah Jadwal Perjalanan Haji 2024

  • Tanggal 03 Dzulqa’idah 1445 / 11 Mei 2024, Jemaah Haji masuk Asrama Haji
  • Tanggal 04-15 Dzulqa’idah 1445 / 12-23 Mei 2024, Pemberangkatan Jemaah Haji Gelombang I dari Indonesia ke Madinah
  • Tanggal 13-24 Dzulqa’idah 1445 / 21 Mei-01 Juni 2024, Pemberangkatan Jemaah Haji Gelombang I dari Madinah ke Makkah
  • Tanggal 16 Dzulqa’idah-04 Dzulhijjah 1445/24 Mei-10 Juni 2024, Pemberangkatan Jemaah Haji Gelombang II dari Indonesia ke Jeddah
  • Tanggal 04 Dzulhijjah 1445 / 10 Juni 2024, Closing Date
  • Tanggal 08 Dzulhijjah 1445 / 14 Juni 2024, Pemberangkatan Jemaah Haji dari Makkah ke Arafah
  • Tanggal 09 Dzulhijjah 1445 / 15 Juni 2024, Wukuf di Arafah
  • Tanggal 10 Dzulhijjah 1445 / 16 Juni 2024, Idul Adha
  • Tanggal 11-13 Dzulhijjah 1445 / 17-19 Juni 2024, Hari Tasyrik I, Tasyrik II (Nafar Awal), Tasyrik III (Nafar Tsani)
  • Tanggal 16-27 Dzulhijjah 1445 / 22 Juni-03 Juli 2024, Pemulangan Jemaah Haji Gelombang I dari Jeddah ke Indonesia
  • Tanggal 16 Dzulhijjah 1445 / 22 Juni 2024, Awal Kedatangan Jemaah Haji Gelombang I di Indonesia
  • Tanggal 20 Dzulhijjah 1445-07 Muharram 1446 / 26 Juni-13 Juli 2024, Pemberangkatan Jemaah Haji Gelombang II dari Makkah ke Madinah
  • Tanggal 28 Dzulhijjah 1445-15 Muharram 1446 / 04-21 Juli 2024, Pemulangan Jemaah Haji Gel. II dari Madinah ke Indonesia
  • Tanggal 01 Muharram 1446 / 07 Juli 2024, Tahun Baru Hijriah
  • Tanggal 16 Muharram 1446 / 22 Juli 2024, Akhir kedatangan Jemaah Haji Gel. II di Indonesia