Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Imlek Identik dengan Warna Merah, Lampion, dan Kembang Api, Ternyata Ini Ceritanya

Imlek identik dengan warna merah. Terlihat, saat Tahun Baru Imlek, biasanya rumah-rumah dan tempat peribadatan masyarakat Tionghoa dihiasi dengan lampion dan serba-serbi ornamen berwarna merah.

Bagi masyarakat Tionghoa, menghias rumah dan tempat peribadatan dengan serba-serbi warna merah gemerlap lampion ini sudah menjadi tradisi sejak zaman nenek moyang. Ternyata, di balik ini perayaan Tahun Baru Imlek yang identik dengan warna merah ini ada ceritanya.

Melansir dari South China Morning Post (SCMP), terdapat beberapa cerita mitologi yang melatarbelakangi perayaan tahun baru Imlek. Cerita mitologi masyarakat Tionghoa yang paling terkenal adalah adanya makhluk mitologi bernama Nian (Hanzi tradisional: 年獸; Hanzi: 年兽; Pinyin: nián shòu).

Makhluk ini terkenal dengan kebuasannya. Nian memiliki taring yang tajam dan memiliki tanduk di atas kepalanya. Ada yang menyebutkan Nian hidup di lereng gunung dan ada juga yang menyebutkannya hidup di dasar laut.

Nian akan keluar setiap setahun sekali saat musim dingin akan berakhir atau saat pergantian ke musim semi. Nian mendatangi pemukiman penduduk dan membuat kerusuhan. Seperti memakan ternak warga, memakan hasil pertanian, dan memakan manusia. 

Saat tahun baru Imlek secara kebetulan bertepatan dengan musim semi. Sehingga, karena takut diganggu oleh Nian, masyarakat Tionghoa akan berkumpul dengan keluarganya dan begadang di malam hari. Hal inilah yang melatarbelakangi upacara Shou Sui di Malam Tahun Baru.

Nian Takut Warna Merah, Api, dan Suara Keras

Meski makhluk mitologi ini terkenal dengan keganasannya, akan tetapi Nian takut dengan suara-suara yang keras, nyala api, dan warna merah.

Alhasil, masyarakat memasang kertas atau kain berwarna merah di depan rumahnya. Selain itu, mereka juga menghiasi beberapa tempat menggunakan lampion dan membuat api unggun untuk menakut-nakuti Nian.

Kemudian, warga Tionghoa juga membuat kembang api yang memiliki suara gemuruh dan mengenakan pakaian berwarna merah.

Hingga saat ini, tradisi ini masih terus dilestarikan secara turun temurun. Alhasil setiap tahun baru Imlek identik dengan warna merah, lampion, kembang api, dan lain-lain.