Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Hutan Beji Antaboga Banyuwangi, Wisata Alam Religi yang Indah 2023

Hutan Beji Antaboga Banyuwangi adalah sebuah wisata alam yang mengekspresikan keberagaman budaya di Indonesia. Sebab, di hutan tersebut terdapat enam rumah peribadatan enam agama.Hutan itu memiliki luas 3 hektare di lereng Gunung Raung. Secara administrasi berada di Kalisepanjang, Hutan BKPH, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.Enam rumah peribadatan yang ada di hutan tersebut milik agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Konghucu, Buddha. Menariknya lagi, konsep bangunannya diatur menyatu dengan alam.Kondisi demikian menjadi daya tarik bagi para wisatawan. Kebanyakan yang berkunjung di tempat ini untuk ziarah atau wisata religi dalam rangka menenangkan jiwa. Sebab, tempat ibadah yang konsepnya menyatu dengan alam memberikan suasana nyaman dan damai.

Sejarah Nama Hutan Beji Antaboga

[caption id="attachment_60527" align=alignnone width=1280]hutan-beji-anataboga-banyuwangi-wisata-alam-religi-yang-indah-2023-3 Umat Hindu sedang beribadah di pura Hutan Beji Antaboga/Foto: Nicolas Buyung Perwira[/caption]Sejarah penamaan hutan Beji Antaboga ini bermula dari tokoh pewayangan Naga Anthaboga. Yang merupakan salah satu Sang Hyang Naga Tiga, dalamkepercayaan umat Hindu, yang melambangkan bumi.Selain itu, Hutan Beji Antaboga dipercaya jadi petilasan salah satu tokoh penyebar agama Hindu di Bali, yakni Resi Markandeya. Kepercayaan ini berdasar pada temuan Candi Gumuk Payung yang berada di Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu.Di hutan itu terdapat sebuah pura bernama Pura Beji Ananthaboga yang selesai dibangun pada 2011 silam. Kemudian di tahun-tahun selanjutnya menyusul rumah ibadah lain, seperti mushola, klenteng, gereja, dan vihara. Pembangunan rumah peribadatan ini dipelopori oleh Yayasan Lingga Dharma Putra.Menariknya, di Pura Antaboga terdapat 15 sumber mata air suci yang biasa disebut Pancuran Sewu atau Seribu Pancuran. Tujuh pancuran diantaranya dibuat di sebelah barat hutan asri ini. Selain itu, tiga di antaranya dianggap paling suci dan sering dijadikan tempat melukat.

Healing di Hutan Asri Beji Antaboga Banyuwangi

[caption id="attachment_60526" align=alignnone width=1280]hutan-beji-anataboga-banyuwangi-wisata-alam-religi-yang-indah-2023-2 Landscape Hutan Beji Antaboga Banyuwangi/Foto: Afrida Rakhim[/caption]Selain terdapat wisata religi, di hutan ini terdapat pepohonan pinus yang rindang dengan udara sejuk. Hutan seperti jadi lokasi favorit para traveler yang berburu pemandangan alam estetik.Di hutan pinus ini pengunjung bisa bersantai untuk melihat keindahan alam yang asri. Suasanan yang sepi membuat suasana menjadi tenang dan cocok dijadikan tempat healing.Menikmati pemandangan alam yang asri seperti di Hutan Beji Antaboga ini kurang lengkap rasanya jika tidak dibarengi piknik santai. Dengan menggelar tikar yang dibawa dari rumah kemudian menyantap makanan bersama orang tercinta.Jika lupa atau tidak bisa membawa perbelakan dari rumah maka tak perlu khawatir. Sebab, di kawasan hutan ini sudah berjejer rapi penjual makanan lokal dengan harga terjangkau.

Mengenalkan Keberabagaman Indonesia

Jika Anda memiliki anak yang masih usia belia sangat cocok mengajaknya ke sini untuk mengenalkan keberagaman Indonesia. Dengan menunjukan beragam kepercayaan dan bentuk-bentuk rumah ibadah akan menjadi bekal sang anak untuk tumbuh sebagai insan yang toleran dan mencintai budaya bangsa.Terlebih lagi di hutan ini ramah anak-anak. Dengan catatan, sebagai orang tua tetap memberikan pengawasan selama berlibur di Hutan Beji Antaboga.

Mandi di Pancuran

Ada kegiatan lain yang tak kalah seru yang  dapat dilakukan di Hutan Beji Antaboga ini. Yakni dengan mandi atau berendam di bawah pancuran sumber mata air.Airnya begitu dingin, saat air menyentuh ubun-ubun kepala dan menyebar ke seluruh tubuh begitu terasa menyegarkan. Seolah-olah beban ikut hanyut seketika dan pikiran terasa lebih ringan.Air yang jernih dan segar ini sekaligus sebagai tanda alam di sana masih lestari dan terawat. Sehingga, kita sebagai generasi penerus perlu menjaganya dari beragam kerusakan, termasuk pencemaran oleh sampah plastik.Biasanya, untuk berendam di bawah pancuran ini ada semacam tradisi khusus yang bisa diikuti pengunjung. Penjaga tempat akan memberikan arahan sekaligus tata cara mandi yang baik dan benar.Bahkan, di hari-hari tertentu bakal banyak pengunjung yang berendam atau mandi di pancuran ini. Dengan tujuan mendapatkan manfaat setelah mandi, atau dalam bahasa lokal di sebut melukat atau ruwatan.

Tak Perlu Bayar Tiket

Yang membuat Hutan Beji Antaboga ini Istimewa  adalah pengujung tidak perlu membayar tiket masuk alias gratis. Wisata gratis dengan pemandangan alam yang asri seperti ini bakal jadi incaran wisatan.Meski gratis, di sana terdapat semacam kotak amal. Pengunjung bisa menyumbang seikhlasnya dan sesuai kemampuan masing-masing. Uang dari sumbangan pengunjung ini bakal diberikan pada pengelola atau penjaga sebagai dana perawatan tempat.

Rute Menuju Hutan Beji Antaboga

Berikut adalah beberapa pilihan rute yang dapat Anda gunakan:
  • Dari pusat Kota Banyuwangi, Anda dapat mengambil Jalan Raya Jember menuju Glenmore. Setelah melewati Desa Sumbergondo, Anda akan menemukan plang bertuliskan Beji Antaboga di sebelah kiri jalan. Ikuti jalan setapak sekitar satu kilometer hingga Anda sampai di lokasi.
  • Dari Kecamatan Genteng, Anda dapat mengambil Jalan Raya Genteng menuju Glenmore. Setelah melewati Desa Kalisepanjang, Anda akan menemukan plang bertuliskan Beji Antaboga di sebelah kanan jalan. Ikuti jalan setapak sekitar satu kilometer hingga Anda sampai di lokasi.
  • Dari Kecamatan Kalipuro, Anda dapat mengambil Jalan Raya Kalipuro menuju Glenmore. Setelah melewati Desa Kalisat, Anda akan menemukan plang bertuliskan Beji Antaboga di sebelah kiri jalan. Ikuti jalan setapak sekitar satu kilometer hingga Anda sampai di lokasi.
Beji Antaboga dapat ditempuh dua jam perjalanan dari pusat Kota Banyuwangi. Lokasinya masuk kawasan pengelolaan KPH Banyuwangi Barat.Pengunjung dianjurkan tidak menumpang mobil setipe sedan. Sebab, satu kilometer sebelum ke titik Beji Antaboga, pengunjung mesti melintasi jalanan makadam bebatuan milik Perhutani.Semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda. Selamat berwisata.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan *