KBRT – Curah hujan tinggi yang mengguyur Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, pada Minggu (28/06/2025) semakin memperparah kerusakan satu rumah warga yang berada di bantaran sungai Dusun Ketok, RT 08/RW 05, Desa Margomulyo. Sebelumnya, bagian dapur rumah tersebut telah hanyut terbawa arus sungai pada Senin (19/05/2025) lalu.
Joko Santoso, penghuni rumah, mengungkapkan bahwa kerusakan sudah terjadi sejak pertengahan Mei lalu. Namun, kondisi semakin memburuk setiap kali debit air sungai yang berada tepat di belakang rumahnya meningkat.
“Awalnya banjir, kemudian banjir terakhir itu langsung menabrak rumah sini. Tiap hujan turun, tanah dan bangunan rumah semakin tergerus. Hujan malam minggu kemarin menambah parah kerusakan,” ujar Joko saat ditemui di lokasi.
Menurutnya, sekitar satu meter bagian dapur rumahnya telah hanyut terbawa arus. Kini, dapur tersebut hanya tersisa puing-puing. Selain curah hujan yang tinggi, aliran sungai yang berbelok juga disebut sebagai penyebab utama kerusakan.
“Aslinya sungainya itu jalurnya tidak sini. Ini waktu kejadian, gesernya aliran sungai sekitar 2,5 meter dari posisi aliran awal,” katanya.
Joko menambahkan, saat ini rumahnya berada tepat di atas aliran sungai dengan ketinggian sekitar lima meter. Ia berharap pemerintah segera memberikan bantuan untuk mengatasi kondisi ini, terutama dengan menurunkan alat berat guna mengembalikan aliran sungai ke jalur semula.
“Satu-satunya jalan dicarikan alat berat untuk mengubah alur sungai supaya lurus lagi,” ucapnya.
Selain itu, Joko juga meminta agar tanah yang longsor dapat segera diperbaiki, karena posisinya sudah menggerus sebagian bangunan rumah. Ia mengaku sudah dua pekan terakhir tidak bisa tidur dengan tenang karena khawatir rumahnya kembali ambrol saat hujan deras turun.
“Keluhannya tidak bisa tidur kalau malam, apalagi kalau hujan. Harapan supaya rumah ini sementara diberi apa gitu supaya aman, diberi bronjong atau apa gitu supaya tidak semakin parah,” tandasnya.
Sementara itu Kepala Desa Margomulyo, Kamali menerangkan. urusan sungai tersebut berada di ranah Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas. “Dana apa yang di pakai [Kalau desa], kalau sungai besar kapasitasnya bukan desa,” tutupnya.
Kabar Trenggalek - Peristiwa
Editor:Zamz