Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Hari Pos Sedunia: Sekilas Sejarah dan Perkembangan Pos di Indonesia

Kubah Migunani
Sejak tahun 1874, tanggal 9 Oktober diperingati sebagai Hari Pos Sedunia. Hari Pos Sedunia pertama kali diperingati di Swiss ditandai dengan berdirinya Universal Pos International (UPI). Hari itu diperingati sebagai bentuk penghormatan dan apresiasi peran layanan pos dalam kehidupan sehari-hari.Dalam tulisan ini akan dibahas tentang sejarah Hari Pos Sedunia dan perkembangan pos di Indonesia.Perlu kita ketahui, perkembangan teknologi komunikasi dan informasi hari ini tidak terlepas dari peran penting pos dalam layanan penyampaian informasi. Di Indonesia, layanan pos berada di bawah PT Pos Indonesia yang berbentuk perseroan terbatas sejak tahun 1995.Hari Pos Sedunia diperingati berdasarkan berdirinya UPI pada tanggal 9 Oktober 1874 di Swiss. Sebuah organisasi pos internasional yang sejak 1 Juli 1948 telah dinaungi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).Pada saat itu, UPI didirikan dengan tujuan mempromosikan kerjasama internasional dalam bidang layanan pos. UPI kemudian menjadi Universal Postal Union (UPU) pada tahun 1878. Hari Pos Sedunia ditetapkan pada tahun 1969 saat kongres UPU di Tokyo.Perayaan Hari Pos Sedunia didasarkan pada nilai-nilai penting yang dijalankan oleh UPU. Nilai-nilai tersebut termasuk kesetaraan, kesatuan, inovasi, dan pertumbuhan. Setiap tahun, tema berbeda dipilih untuk merayakan Hari Pos Sedunia dan meningkatkan kesadaran akan peran penting pos dalam masyarakat.Di tahun 2023 ini, Hari Pos Sedunia bertema “Together for Trust: Collaborating for a safe and Connected Future” yang memberikan makna kebersamaan untuk masa depan yang aman dan terhubung.Hari Pos Sedunia menjadi perayaan yang bisa dibilang penting sebagai pengingat perkembangan teknologi komunikasi dari zaman ke zaman. Hari Pos Sedunia dirayakan oleh seluruh masyarakat di dunia yang telah menggunakan layanan pos.Sejarah panjang Hari Pos Sedunia dan perkembangan pos di Indonesia menunjukkan betapa pentingnya layanan pos dalam menghubungkan komunikasi masyarakat.Meskipun pos menghadapi tantangan dari perkembangan teknologi, pos terus beradaptasi dan mengembangkan layanan baru untuk tetap relevan dalam kehidupan modern.Sejarah Perkembangan Pos di IndonesiaSebelum menjadi perseroan terbatas, sepak terjang dunia pos di Indonesia telah mengalami sepak terjang di beberapa pergantian zaman. Pada awalnya, pos di Indonesia dikelola oleh Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) pada abad ke-17. VOC adalah perusahaan dagang Belanda yang memiliki monopoli atas perdagangan di wilayah Hindia-Belanda.Kantor pos pertama kali didirikan di Batavia (sekarang Jakarta) oleh Gubernur Jenderal G. W. Baron van Imhoff pada 26 Agustus 1746. Di masa ini, pos sudah menunjukkan peranan dalam bidang komunikasi. Seperti surat menyurat yang dilakukan penduduk Hindia-Belanda untuk berkomunikasi antar pulau bahkan luar negeri.Di tahun 1875, Dinas Pos Hindia-Belanda disatukan dengan Dinas Telegrap. Kemudian kantor pos memiliki nama Posten Telegrafidienst. Di tahun ini, pos lebih memiliki peran sebagai pelayanan publik untuk akses komunikasi pada saat itu.Dua tahun berselang, 1877, Posten Telegrafidienst bergabung menjadi anggota UPI yang telah berdiri pada tahun 1874. Fungsi pos di tahun ini sudah mulai berkembang menjadi pengiriman barang ke luar negeri. Hingga pada tahun 1884, Posten Telegrafidienst mulai menyediakan layanan telefon.Tahun 1906, lembaga Posten Telegrafidienst berubah nama menjadi Post, Telegraaf, en Telefoondienst (PTT). Pos di zaman kolonial terus berkembang hingga berdirinya angkatan muda PTT di masa kekuasaan penjajahan Jepang.Setelah Indonesia merdeka, 27 September 1945, PTT direbut oleh angkatan muda yang kemudian secara resmi beralih nama menjadi Jawatan PTT Republik Indonesia. Tanggal itu lalu diperingati sebagai Hari Bakti Postel sampai sekarang.Di masa setelah kemerdekaan, pos di Indonesia berubah nama menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos dan Giro) pada tahun 1965. Lembaga berbentuk perusahaan negara ini bertahan selama 13 tahun hingga kembali berubah nama menjadi Perusahaan Umum (Perum) Pos dan Giro pada tahun 1978.Di masa itulah Perum Pos dan Giro ditetapkan sebagai badan usaha tunggal dalam penyelenggaraan dinas pos dan giro pos untuk hubungan dalam negeri dan luar negeri.Sampai di tahun 1995, Perum Pos dan Giro berubah nama menjadi PT Pos Indonesia sampai sekarang.Seiring dengan munculnya internet, pos saat ini menghadapi tantangan baru. Dengan begitu, pos dituntut terus beradaptasi dan mengembangkan layanan baru, seperti pengiriman surat elektronik dan pengiriman barang secara online.Manfaat Pos dalam MasyarakatDilihat dari sejarahnya, pos memang memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Di era digital yang sudah modern ini mungkin kita lebih mengenal dan menggunakan pesan elektronik (email) untuk berkomunikasi jarak jauh.Bahkan perkembangan internet juga mempermudah komunikasi melalui ponsel yang dengan mudah bisa mengakses internet. Meski begitu, masih ada banyak orang yang mengandalkan layanan pos untuk mengirimkan surat, paket, atau dokumen penting.Salah satu manfaat utama pos adalah kemampuannya untuk menghubungkan orang-orang di berbagai tempat. Dilansir dari BPS, di Indonesia terdapat 6.547 desa/kelurahan di Indonesia yang memiliki kantor pos pada 2021. Jumlah tersebut menurun 191 kantor pos yang tutup terdampak pandemi pada 2020.Data tahun 2021 itu merujuk pada Jawa Timur sebagai provinsi terbanyak yang memiliki jumlah kantor pos sebanyak 1109. Sedangkan Provinsi Gorontalo menjadi provinsi dengan jumlah kantor pos paling sedikit hanya 20 kantor pos.Meski menghadapi tantangan digital, kantor pos tetap memiliki keunggulan utama, terutama bisa mengakses daerah pedesaan yang sulit diakses usaha ekspedisi swasta.PT Pos Indonesia juga terus mengembangkan layanan tidak hanya surat menyurat dan pengiriman barang. Tetapi juga telah mengembangkan layanan digital melalui aplikasi yang berguna untuk pembayaran listrik, internet, BPJS, dan urusan-urusan administrasi kenegaraan lainnya. Bahkan di kantor pos juga bisa melayani urusan tilang lalu lintas.Sebagai masyarakat, kita dapat mengapresiasi dan mendukung layanan pos dengan tetap menggunakan layanan pos di tengah pesatnya perkembangan internet. Dan dengan momentum perayaan Hari Pos Sedunia, kita bisa mengingat sepak terjang pos yang telah menjadi salah satu penanda perkembangan teknologi informasi di Indonesia maupun dunia.
Kopi Jimat

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan *