Hari Kopi Internasional, Komunitas Trenggalek Adu Kesaktian Seduh Kopi V60

Industri kopi di Kota Alen Alen Trenggalek mulai bergeliat usai dihantam pandemi Coronavirus Disease (Covid-19). Geliat itu nampak kala komunitas kopi di Bumi Menak Sopal Trenggalek berkumpul, Rabu (04/10/2023).Komunitas Mantri Kopi berkumpul dalam rangka peringatan Hari Kopi Internasional. Dalam peringatan tersebut, melangsungkan fun battle v60 dari kumpulan barista kopi se-Trenggalek.Deri Hamzah, anggota Mantri Kopi, menerangkan berkumpulnya para barista itu dalam rangka menyatukan kembali para pelaku industri kopi di Trenggalek."Event ini kami selenggarakan hanya satu hari saja, ini juga event lanjutan dari tahun lalu, kami lama berhenti dan semoga lebih rutin lagi," katanya saat dikonfirmasi awak media.Pria pemilik kedai Pandawa Cafe Durenan tersebut memaparkan kenapa memilih fun battle v60 karena sangat familiar di lidah pecinta kopi. Ditambah, ada proses manual brewing dalam proses penyeduhan dan memiliki karakter rasa.[caption id="attachment_44890" align=aligncenter width=1280] Fun Battle V60 oleh para barista di Trenggalek/Foto: Raden Zamz (Kabar Trenggalek)[/caption]"Secara umum industri kopi di Trenggalek mengalami kemajuan pesat, di pusat kota ada komplek kopi baru dan banyak kedai bermunculan," katanya.Selain menyatukan industri kopi, Mantri Kopi juga merangkul petani hingga membuat jasa roastery yang bergerak melakukan suplai kopi di kedai-kedai Trenggalek."Kalau untuk perkebunan kopi petani kita rangkul ada tim sendiri bergerak di sektor kebun harapan biar bisa mensuplai kedai di Trenggalek meskipun kuantitas banyak banget, keadaan di kebun belum bisa memenuhi," tandas Deri.Berbicara kopi khas Trenggalek tradisional ada grasak dan banyak khas lainya. Kata Deri, memang dari Mantri Kopi ngangkat biar orang Trenggalek punya kopi terlebih dahulu."Robusta Trenggalek tepatnya sengunglung yang kebunnya lumayan tinggi, karakternya lebih coklat dan ringan, aman untuk pemula, tradisional lebih cocok," ujarnya.