Kabar Trenggalek - Hari Ibu Nasional 2022 diperingati pada tanggal 22 Desember. Novita Hardini Mochamad, Ketua Tim Penggerak PKK Trenggalek, menyampaikan Hari Ibu Nasional 2022, dimajukan pada Kamis 21 November 2022.
Dalam peringatan Hari Ibu Nasional 2022, Novita berkomitmen untuk stop pernikahan anak. Bersama cita-cita besar Pemerintah Kabupaten Trenggalek, tahun 2023 nanti bisa 0 pernikahan anak. Selain itu, Novita juga meresmikan ruang menyusui (laktasi) di Pendapa Manggala Praja Nugraha Trenggalek.
Tentunya, komitmen itu harus mendapatkan dukungan dari semua pihak. Atas komitmen tersebut, Ketua Dekranasda itu mencoba menggerakkan peran perempuan.
Baca: Soal Pendidikan PAUD, Novita Hardini: Masih Anak-Anak Sudah Tahu Masalah Cinta
"Hari ini peringatan hari Ibu yang dimajukan. Seharusnya pada 22 Desember namun dimajukan pada 21 November. Kapanpun peringatannya sebenarnya bisa dilakukan, tidak perlu setahun sekali untuk memperingati esensi ibu bagi pembangunan bangs," ujar Novita.
Novita berharap Hari Ibu Nasional 2022 menjadi pengingat dan pelecut semangat bersama esensi perempuan sebagai ibu bagi bangsa.
Dalam sambutannya, Novita mengajak organisasi perempuan dan pihak terkait untuk bisa mengubah paradigma tentang pernikahan anak. Novita menegaskan, anak tidak bisa dimarahi dan dilarang dengan alasan masih kecil belum siap nikah.
Baca: Novita Blusukan hingga Desa: Apresiasi Pencegahan Perkawinan Anak di Gemaharjo
Pasalnya, lanjut Novita, semua anak tidak mau dirinya dikatakan masih kecil. Oleh karena itu, Novita menyarankan untuk gunakan pendekatan lain. Seperti penjelasan mengenai tanggung jawab setelah menikah sehingga anak sadar sudah siap atau belum untuk menikah.
"Kita secara bersama-sama, lintas sektor, lintas organisasi wanita yang ada di Kabupaten Trenggalek untuk mencapai target untuk desa nol perkawinan anak. Jadi setiap desa berkomitmen, cita cita kita 2023 tidak ada lagi pernikahan di usia anak," sambung Novita.
Novita juga meresmikan ruang laktasi di area Pendopo Manggala Praja Nugraha. Ke depannya, Novita ingin lebih memanfaatkan lagi tidak hanya sekedar menjadi ruang laktasi, tapi juga bisa menjadi ruang penitipan anak.
"Bagi perempuan yang memiliki anak dan diharuskan untuk bekerja ke pendopo, anaknya bisa dititipkan dan akan dijaga oleh suster atau tenaga kesehatan yang memang sudah berkompeten untuk diberikan amanah untuk menjaga anak yang ibunya sedang bekerja. Harapan saya itu," tandas Novita.