KBRT - Harga kelapa di awal bulan puasa mengalami lonjakan. Sebelum harga naik, kelapa dengan ukuran sedang bisa dibeli di harga Rp.5.000 sampai Rp. 7.000, tetapi sekarang harga kelapa ukuran sedang di Trenggalek bisa tembus Rp.10.000.
Namun, harga yang melonjak tak membuat sepi jualan kelapa parut milik Sunarti. Wanita berusia 62 tahun yang berjualan di jalan Gang Pisang Bali, Kelurahan Sumbergedong, Trenggalek.
“Walau harga kelapa masih tinggi, jualan saya tetap laris, pelanggan pun tak mengeluhkan harga yang telah saya naikkan,” ujar Sunarti.
sebelum harga kelapa naik Sunarti melayani pembelian kelapa parut mulai harga Rp. 2.000, tetapi pasca harga naik ia hanya melayani pembelian Rp. 4.000, untuk seperempat kelapa ukuran sedang.
“Untuk pembelian satu buah kelapa parut ukuran sedang saya mematok harga Rp. 12.000, kalau kelapa berukuran besar sulit dicari, dan jarang tersedia sekarang,” paparnya.
Sunarti mendapatkan pasokan kelapa dari petani kelapa di Pule, ia bisa memesan 40 sampai 50 kelapa dalam sekali beli, menurut penuturan petani kelapa yang biasa Sunarti beli, kelapa berukuran besar memang langka dikarenakan musim kemarau panjang membuat pohon kelapa tidak berbuah maksimal.
“Dari petani saya mendapat harga Rp. 9.000, untuk kelapa berukuran sedang, lalu Rp. 6.000 untuk yang berukuran kecil,” jelasnya.
Sunarti bisa menjual 40 lebih buah kelapa dalam sepekan jika ramai, hari ini (01/03/25) Sunarti sudah menghabiskan 10 buah kelapa sebelum waktu siang.
“Selama tiga tahun berjualan, harga kelapa biasanya kalau naik selalu cepat turun, berbeda dengan sekarang yang tak kunjung turun,” ungkapnya.
Tidak hanya menjual kelapa parut, Sunarti juga menjual cangkok dan air kelapa. Pembeli kelapa parut kebanyakan berasal dari ibu rumah tangga di sekitar lingkungannya,
“Cangkok kelapa biasa diambil oleh pengepul dari Tulungagung dengan harga Rp. 1.900 per satu kilonya. Sedangkan sabut kelapa biasa saya gunakan sendiri untuk memasak,” pungkasnya.
Kabar Trenggalek - Ekonomi
Editor:Zamz