Hadapi Nataru, Ini Persiapan Satpel Terminal Bus Trenggalek Antisipasi Kenaikan Penumpang
Satuan Pelayanan (Satpel) terminal bus Trenggalek antisipasi kenaikan penumpang untuk menghadapi perayaan Natal dan tahun baru (Nataru). Persiapan ini berdasarkan surat edaran Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat) nomor KP.902/1/13/DJPD/2023.Surat edaran yang ditujukan pada seluruh Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) itu melampirkan Standar Operasional Prosedur (SOP) dukungan antisipasi selama masa angkutan Natal 2023 dan tahun baru 2024. Adapun masa pelaksanaan angkutan Nataru dilaksanakan dari 19 Desember 2023 hingga 3 Januari 2024.Koordinator Satpel Terminal Tipe A Surodakan, Oni Suryanto, membeberkan antisipasi yang akan diselenggarakan dalam rentang waktu tersebut. Oni menjelaskan bahwa akan ada serangkaian posko hingga pengkondisian fasilitas."Kami seinstruksi dengan pimpinan kami, jadi semua di terminal ini nanti pastinya ada posko ya, supaya penumpang terasa nyaman. Terus dengan stakeholder lain khususnya nanti kami sudah kerjakan kesempatan untuk persiapan Natal," jelas Oni pada Kabar Trenggalek, Senin (18/12/2023).Menilik surat edaran Ditjen Hubdat, posko yang dimaksud ialah Posko Pelayanan dan Monitoring transportasi darat masa angkutan Nataru. Posko ini akan memberikan bantuan dan pertolongan pertama kepada masyarakat yang mengalami kendala dalam perjalanan.Posko Pelayanan dan Monitoring akan diselenggarakan secara statis dan mobile di sejumlah titik, utamanya pada ruas jalan yang memiliki volume kendaraan tinggi. Salah satu di antara sejumlah titik tersebut yakni Terminal Tipe A Surodakan, Trenggalek.Posko Pelayanan dan Monitoring juga akan melakukan pemantauan lalu lintas sekitar serta melaporkannya pada Ditjen Hubdat secara periodik. Laporan ini dikirimkan secara berkala setiap harinya pada tiga waktu: pukul 08.00 WIB; pukul 13.00 WIB; dan pukul 20.00 WIB.Soal kenaikan jumlah penumpang, Oni membeberkan bahwa pihaknya akan menyiapkan antisipasi dengan trayek insidentil. Upaya ini dilakukan dengan menambahkan jumlah armada apabila terjadi pembeludakan jumlah penumpang, khususnya di Terminal Tipe A Surodakan."Nanti tentu pasti ya, Nataru maupun lebaran kami akan koordinasi dengan perusahaan yang di mana nanti kalau jumlah penumpang overload kami akan mengeluarkan trayek insidentil," jelas Oni.Jadi trayek insidentil itu dari ketentuan katakanlah per-hari AKAP [Antar Kota Antar Provinsi] 12, kami nanti bisa menyiapkan sampai 30 sampai 25. Jadi tergantung nanti jumlah penumpang. Permintaan bepergian itu seberapa persen tingkatannya," tambahnya.Oni menyampaikan, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan stakeholder terkait untuk melaksanakan persiapan hadapi Nataru. Di antara persiapan bersama stakeholder lain ialah pada penempatan personil posko dan ramp check (inspeksi keselamatan) angkutan darat."Kami kemarin sudah melakukan ramp check bersama Kasat Lantas [Kepala Satuan Lalu Lintas Trenggalek] juga Jasa Raharja, dengan Dishub Kabupaten selalu warning atau memberi suatu pelayanan, imbauan yang nantinya supaya di dalam perjalanan memperhatikan tata lalu lintas agar nanti dalam perjalanan semua penumpang itu selamat sampai tujuan," tandasnya.
Kabar Trenggalek Hadir di WhatsApp Channel Follow