Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC to close

Festival Banyu Sekara 2022, Wujud Masyarakat Panggul Trenggalek Jaga Sumber Mata Air

Kabar TrenggalekWarga Desa Terbis, Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek, menggelar Festival Banyu Sekara 2022. Kegiatan itu sebagai wujud masyarakat Panggul menjaga sumber mata air, Minggu (20/03/2022).Sumber mata air tidak bisa lepas dari kehidupan manusia, karena kebutuhan hidup manusia tidak lepas dari air.Dengan demikian, air yang selama ini menjadi penopang kehidupan, patut untuk dijaga dan dilestarikan, baik menjaga dari sisi lingkungan maupun mencegah ulah manusia yang dapat merusak sumber mata air.Dalam rangka peringatan hari air sedunia, Festival Banyu Sekara 2022 di Desa Terbis itu merupakan ritual adat yang bertujuan menjaga sumber mata air.Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, mengatakan terkadang formalitas atau aturan tidak akan bisa begitu kuat mengakar di masyarakat. Berbeda halnya jika dilakukan dengan pendekatan budaya.Hal itu sebagaimana ritual yang dilakukan pada Festival Banyu Sekoro. Masyarakat Panggul menyikapi isu perubahan iklim dengan pendekatan kebudayaan."Kalau dulu dibilang air sumber kehidupan, air harus kita jaga, itu mungkin tidak semua orang bisa memahami. Tetapi kalau dibilang di sini tempatnya ada yang menunggu dan bisa marah kalau tidak dijaga, itu terkadang bisa menjaga sumber-sumber air kita punya," ujar Arifin.Dalam acara festival banyu sekara itu, ada prosesi Nyadran. Secara tradisi budaya, Nyadran memiliki banyak makna, juga secara ilmiaj memiliki arti yang logis."Padahal mungkin secara scientific [ilmiah] seperti yang kita lakukan ada prosesi Nyadran kemudian dengan persembahan hewan ternak yang disembelih lalu dikuburkan. Yang namanya makhluk hidup dikubur kemudian terurai akan menambah unsur hara dalam tanah," jelas Arifin.Arifin menjelaskan, kalau unsur haranya baik nanti ditanam apapun akan baik, akar-akarnya kuat sehingga kemampuan menyimpan air juga baik. Sehingga sebenarnya secara ilmiah, yang dilakukan nenek moyang dulu juga beralasan."Saat ini RPJMD Kabupaten Trenggalek dinilai lebih progresif terhadap perubahan iklim. Sekretariat pro-iklim juga telah dibentuk dan setiap OPD harus memiliki langkah mitigasi dan adaptasi," tandas Arifin.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai dengan *