Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account
ADVERTISEMENT
JImat

Deal, Pemkab Trenggalek Kerja Sama 30 Tahun dengan PT Concentrix: Ubah Sampah jadi listrik

  • 21 May 2025 16:00 WIB
  • Google News

    KBRT - Pemerintah Kabupaten Trenggalek resmi menandatangani perjanjian kerja sama dengan PT Concentrix Industri Indonesia dalam pengelolaan sampah menjadi energi listrik berbasis teknologi terbarukan. Kerja sama ini akan berjalan selama 30 tahun dengan nilai investasi sebesar USD 121 juta atau setara Rp1,9 triliun.

    Muyono Piranata, Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (PKPLH) Trenggalek, menyampaikan bahwa proyek ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman (MoU) yang sebelumnya telah dilakukan bersama PT Concentrix.

    “Setelah melakukan MoU, kami memfinalkan draft Perjanjian Kerja Sama (PKS) terkait kegiatan pengelolaan sampah di Kabupaten Trenggalek dengan PT Concentrix. Latar belakangnya adalah untuk mengubah sampah menjadi energi baru terbarukan, yaitu energi listrik,” ujar Muyono, Selasa (21/5/2025).

    Lokasi proyek akan ditempatkan di Desa Ngentrong, Kecamatan Karangan, di atas lahan milik pemerintah daerah seluas 9,8 hektare. Dalam kerja sama ini, Pemkab Trenggalek berkewajiban menyediakan 150 ton sampah per hari sebagai bahan baku produksi energi.

    “Kami memohon agar pelaksanaannya tetap mengikuti kaidah lingkungan dan didukung dengan dokumen Amdal,” tambahnya.

    Menurut Muyono, perusahaan menyampaikan bahwa mereka menggunakan teknologi kimia canggih yang tidak menghasilkan limbah cair. Sisa proses justru dimanfaatkan kembali untuk memanaskan energi pembangkit, sehingga minim risiko terhadap lingkungan sekitar.

    Dari kerja sama ini, Pemkab Trenggalek akan memperoleh sejumlah manfaat, seperti prioritas penyerapan tenaga kerja lokal dan pendapatan dari sewa lahan yang akan dievaluasi setiap 10 tahun menggunakan penilaian independen.

    Selain itu, pemerintah daerah juga akan mendapatkan kepemilikan golden share sebesar 5 persen dari nilai investasi, yang akan diberikan setelah perusahaan beroperasi selama lima tahun.

    “Kalau masalah sosialisasi, sebelum pengurusan Amdal, kami akan lakukan evaluasi publik,” jelas Muyono.

    ADVERTISEMENT
    Migunani

    Direktur Utama PT Concentrix Industri Indonesia, Asep Nugraha, menyampaikan optimismenya terhadap proyek ini yang menjadi investasi perdana perusahaan di Indonesia dengan membawa teknologi terbaru dari luar negeri.

    “Saya sangat gembira. Harapan saya, masuknya kami berinvestasi di sini bisa mengangkat perekonomian masyarakat sekitar dan tetap mengangkat kearifan lokal,” kata Asep.

    Ia menambahkan, proses perizinan di Trenggalek cukup sederhana dan pemerintah daerah menyambut baik inisiatif investasi. Asep mengklaim bahwa teknologi kimia yang akan digunakan merupakan yang pertama dan termodern di Indonesia.

    “Teknologi ini sebelumnya hanya ada di Amerika dan Eropa. Ini pertama kalinya dibawa ke Indonesia dan kami pilih Trenggalek sebagai lokasi proyek pertama,” jelasnya.

    Terkait pasokan sampah, Asep mengaku yakin dapat memenuhi kebutuhan 150 ton per hari. Semua jenis sampah—termasuk sisa panen seperti jerami—bisa diolah oleh perusahaan.

    “Kami tidak mengelola limbah B3 untuk saat ini, tapi ke depan bisa saja jika memungkinkan,” ujarnya.

    Sementara itu, Edi Siswanto selaku penghubung antara perusahaan dan Pemkab Trenggalek mengatakan bahwa inisiatif ini berangkat dari keinginannya sebagai putra daerah yang ingin melihat Trenggalek maju lewat teknologi.

    “Tujuan kami hanya bersinergi agar proyek ini bisa terwujud. Saya diberi kesempatan membawa investor ke sini. Mudah-mudahan tidak ada kendala dan semuanya berjalan lancar,” tutur Edi.

    Proyek ini diharapkan dapat menjadi percontohan nasional dalam pengelolaan sampah modern berbasis teknologi ramah lingkungan, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal di Trenggalek.

    Kabar Trenggalek - Advertorial

    Editor:Lek Zuhri