Damkar Trenggalek Tangani Lebih Banyak Kasus Non-Kebakaran, Mayoritas Selamatkan Hewan

Pemadam kebakaran (Damkar) biasanya identik dengan penanganan kebakaran. Namun, di Trenggalek, pihak Damkar justru lebih sering menangani permasalahan non-kebakaran.

Kasi Penyelamatan Kebakaran dan Non Kebakaran, Burhanudin, menjelaskan bahwa di tahun ini, Damkar Trenggalek lebih banyak menerima laporan non-kebakaran dibandingkan dengan kebakaran. 

"Sama seperti tahun lalu, di tahun ini juga lebih sering menangani laporan non-kebakaran," jelasnya.

Berdasarkan data yang diperoleh Kabar Trenggalek dari pihak Damkar, tercatat ada 369 penyelamatan non-kebakaran yang dilakukan. Mayoritas laporan tersebut didominasi oleh penyelamatan hewan. 

"Dari angka tersebut, sebanyak 324 laporan berasal dari penyelamatan hewan. Paling sering adalah animal rescue, yang terbaru adalah pengamanan dua ekor ular King Kobra di Desa Margomulyo, Kecamatan Watulimo," ungkap Burhanudin.

Penanganan ular King Kobra memerlukan prosedur khusus. "Karena jenis hewan ini berbahaya, kami tidak melepas liarkan kembali. Kami serahkan kepada pecinta reptil untuk perawatan lebih lanjut," tambahnya.

Selain penyelamatan hewan, Damkar Trenggalek juga menangani beberapa kasus lainnya, seperti water rescue sebanyak dua kali dan penanganan material pohon tumbang sebanyak delapan laporan.

"Selain itu, tim kami juga membantu pelepasan cincin yang tersangkut di tangan korban. Total ada 12 laporan yang telah ditangani," lanjut Burhanudin.

Tak hanya itu, Damkar Trenggalek turut menangani pembersihan material, seperti tumpahan lumpur dan pasir, dengan sembilan laporan. "Tujuh di antaranya terjadi pada bulan April, saat banjir melanda Trenggalek," ungkapnya.

Pihak Damkar juga menerima laporan terkait pembersihan tumpahan minyak sebanyak lima kasus, mobil terjebak sebanyak empat kasus, serta orang terjebak sebanyak satu kasus. Selain itu, evakuasi orang masuk sumur terjadi dua kali, dan ada satu laporan terkait penanganan korsleting listrik.