Kabar Trenggalek - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melakukan sosialisasi di Kecamatan Munjungan, Trenggalek.
BMKG melakukan sosialisasi terkait cuaca yang tidak menentu. Hal itu dilakukan sebagai bentuk mitigasi keselamatan para nelayan Trenggalek, Jumat (8/10/2021).
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengatakan nelayan pada zaman dulu menggunakan ilmu ingatan (titen) untuk menentukan cuaca. Saat ini, cuaca sedang tidak menentu, oleh karena itu nelayan Trenggalek harus punya bekal untuk keselamatan diri.
"Kami hadir di Trenggalek merupakan kegiatan rutin yang dilakukan institusi, kemudian daripada itu demi keselamatan nelayan pada waktu mencari ikan, biar tidak timbul kecelakaan," terang Dwikorita.
Baca juga: Trenggalek Potensi Tsunami Tertinggi di Jawa Timur, BMKG: Jalur Evakuasi Belum Memadai
BMKG melakukan Sekolah Lapangan Cuaca Nelayan (SLCN) untuk sebagai bentuk mencegah terjadinya kecelakaan nelayan akibat cuaca tidak menentu. "Untuk menginformasikan prakiraan cuaca yang terjadi di lautan, kami membuka informasi yang bisa diakses oleh nelayan melalui gadget," jelasnya.
"Pelatihan ini lebih memahami kepada cuaca dan gelombang melalui bebeapa teknologi. Diharapkan, nelayan bisa mengetahui kapan dirinya bisa melaut," ucap Dwikorita.
Perkiraan cuaca akan disampaikan tiga hari sebelum perubahan, sehingga nelayan harus terampil membaca prakiraan cuaca dari hasil observasi BMKG.
"Dilengkapi dengan informasi di mana letak ikan terbanyak, sehingga nelayan mampu menghasilkan tangkapan dengan maksimal," ujar Dwikorita.
Wakil Bupati Trenggalek, Syah Muhammad Natanegara saat, mendampingi Kepala BMKG, mengatakan kegiatan tersebut harus bisa benar-benar dipahami dan menjadi pedoman nelayan saat melaut.
"Karena nelayan Trenggalek supaya bisa mitigasi perkiraan cuaca yang tidak menentu, dengan berpedoman pada BMKG," ujar Syah.