KBRT – Euforia panen ikan oleh nelayan Pantai Prigi, Kabupaten Trenggalek, harus terhenti sementara akibat cuaca buruk. Kondisi angin kencang disertai gelombang laut yang tinggi membuat seluruh kapal nelayan memilih parkir dan tidak melaut sejak Senin (28/07/2025) kemarin.
Mansyur (60), nelayan asal Desa Tasikmadu, mengatakan bahwa gelombang tinggi dan angin ekstrem menjadi faktor utama yang membahayakan aktivitas melaut.
“Mulai kemarin nelayan Prigi istirahat karena cuaca. Angin ekstrem dan gelombang tinggi itu gangguannya,” ujar Mansyur, Selasa (29/07/2025).
Menurut Mansyur, tinggi gelombang laut di perairan selatan Trenggalek saat ini mencapai sekitar 2,5 meter. Berdasarkan pantauan, kondisi ini diperkirakan akan berlangsung hingga Sabtu (2/8/2025).
“Diperkirakan sampai Sabtu nanti. Ya, bagaimana lagi, tidak bisa apa-apa karena cuaca. Daripada kami melaut dan berisiko, lebih baik istirahat,” ungkapnya.
Mansyur yang sudah 40 tahun menjadi nelayan menyebut, potensi bahaya cuaca dapat dideteksi lebih awal melalui GPS serta informasi cuaca dari internet. Ia juga mengaku sudah merasakan perubahan gelombang sejak sehari sebelumnya.
“Mulai kemarin cuaca berubah. Gelombang mulai 1,5 meter. Kapal saya semalam jam 12 sudah pulang karena gelombang tinggi, jadi tidak dapat ikan. Biasanya pulang itu pagi,” terangnya.
Sebelum cuaca memburuk, Mansyur menyebut hasil tangkapannya bisa mencapai 5 hingga 10 ton ikan sekali melaut. Namun, kini kapal miliknya dan kapal-kapal lain terpaksa menunggu cuaca membaik.
“Kalau rezeki, bisa dapat satu ton, kadang lima ton, bahkan lebih dari 10 ton. Sekarang ya istirahat, sambil membenahi jaring dan kapal,” ucapnya.
Mansyur berharap cuaca bisa segera membaik agar aktivitas melaut dapat kembali normal.
“Mudah-mudahan setelah hari Sabtu cuaca kembali bagus. Mungkin Jumat malam sudah ada yang berani melaut lagi,” pungkasnya.
Kabar Trenggalek - Peristiwa
Editor:Zamz