Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account
ADVERTISEMENT
JImat

Pengertian Common Rail, Teknologi Injeksi Bahan Bakar Kendaraan

  • 06 May 2025 13:00 WIB
  • Google News

    KBRT - Common Rail (CR system) merupakan salah satu sistem bahan bakar pada kendaraan dengan bahan bakar solar (diesel). Teknologi ini mirip dengan sistem injeksi pada kendaraan bensin yang lebih dikenal dengan istilah EFI (Electronic Fuel Injection).

    Common Rail diambil nama dari penggunaan pipa kecil sebagai penampung bahan bakar yang disebut dengan Rail. Pipa ini disebut juga dengan pipa pembagi bahan bakar.

    Bahan bakar pada rail/pipa pembagi bahan bakar ini, disediakan oleh pompa bahan bakar tekanan tinggi. Pada pipa ini tekanan bahan bakar yang ada dijaga hampir selalu tetap.

    Bahan bakar ini disediakan untuk disemprotkan oleh injektor elektronik pada masing-masing ruang bakar silinder. Dengan demikian diharapkan jumlah penginjeksian bahan bakar akan menjadi optimal baik jumlah maupun ketepatan waktunya. 

    Mesin yang menggunakan system yang mirip Common Rail telah digunakan pada aplikasi industri laut dan lokomotif sejak lama. Sekitar tahun 1942 Cooper Bessemer-GN-8 adalah contoh dari mesin diesel hidrolik yang beroperasi dengan Common Rail, dan dikenal juga sebagai Common Rail modifikasi. 

    Pada saat ini teknologi Common Rail system semakin banyak dipakai oleh produsen otomotif. Walaupun secara system mirip, namun hampir setiap pabrik memberi nama khusus kepada system ini. Hal ini disesuaikan dengan teknologi yang menyertainya.

    Dilansir dari buku Teknologi Injeksi Bahan Bakar Mesin Diesel karya Burhan Fazzry, Agung Nugroho, berikut nama CR di setiap pabrikan untuk teknologi ini.

    • BMW: Mesin D (digunakan juga di Land RoverFreelander TD4)
    • Cummins dan Scania AB: XPI (dikembangkan bersama diantara dua pabrikan tersebut)
    • Cummins CCR : Pompa (Cummins dengan injektor Bosch)
    • Daimler: CDI (pada JeepChrysler dinamakan CRD)
    • Fiat Group (Fiat, Alfa Romeo dan Lancia): JTD (juga dinamai MultiJet, JTDm, Ecotec CDTi, TiD, TTiD , DDiS, Quadra-Jet)
    • Ford Motor Company: TDCi Duratorq dan Powerstroke
    • General MotorsOpel/Vauxhall: CDTi (diproduksi oleh Fiat, Isuzu dan General Motors Daewoo) dari model awal DTi
    • General MotorsDaewoo/Chevrolet VCDi lisensi dari VM (Vancini Martelli) Motori; juga diberi merek Ecotec CDTi
    • Honda: i-CTDi
    • Hyundai-Kia: CRDi
    • IKCO: EFD
    • Isuzu: iTEQ
    • Komatsu: Tier3, Tier4, 4D95 atau HPCR yang seri lebih tinggi
    • Mahindra: CRDe
    • Mazda: MZR-CD (1.4 MZ-CD, 1.6 MZ-CD diproduksi secara joint ventura dengan Ford/PSA Peugeot Citroën) serta model awal DiTD
    • Mitsubishi: DI-D (belakangan dikembangkan di Mesin 4N1)
    • Nissan: dCi, Infiniti menggunakan mesin dCi, tapi tidak diberi merek dCi.
    • Proton: SCDi
    • PSA Peugeot Citroën: HDI atau HDi (1.4HDI, 1.6 HDI, 2.0 HDI, 2.2 HDI dan V6 HDI dikembangkan secara joint ventura dengan Ford)
    • RenaultdCi (generasi sebelumnya dTi)
    • Sang Yong: XDi (kebanyakan diprodusi oleh Daimler AG)
    • Subaru: Legacy TD (mulai Januari 2008)
    • Tata: DICOR& CR4
    • Toyota: D-4D
    • Volkswagen Group: TDI (juga digunakan di Audi)
    • Volvo 2.4D dan mesin D5 (1.6D, 2.0D diproduksi oleh Ford dan PSA Peugeot Citroen), Mesin Volvo Penta Seri-D
    • Wärtsilä-Sulzer Swiss 14RT-flex96-C oleh pabrikan Wärtsilä

    Pada perkembangannya sistem Common Rail ini terus berubah sesuai dengan tingkat kemajuan teknologi yang menyertainya. Sehingga pada setiap type ada generasi lebih baru yang merupakan perbaikan dari generasi sebelumnya. Namun demikian, secara prinsip proses kerjanya tetap sama. 

    Kabar Trenggalek - Teknologi

    Editor:Zamz