Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account

Ciri Khas Arsitektur Jawa: Konsep Tri Mandala

  • 15 Apr 2025 09:00 WIB
  • Google News

    KBRT - Arsitektur tradisional Jawa merupakan salah satu warisan budaya yang mencerminkan keindahan dan kearifan lokal yang dimiliki oleh masyarakat Jawa. 

    Secara mendalam, arsitektur ini menggambarkan hubungan yang harmonis antara manusia dan alam, serta nilai-nilai filosofis yang mendalam yang tercermin dalam setiap rancangan dan detailnya.

    Dilansir dari Seni dan Budaya Jawa karya A. Wreksoremboko, ciri khas utama dari arsitektur tradisional Jawa adalah kesederhanaan dan keanggunan yang menyatu dengan alam sekitarnya. 

    Bangunan-bangunan tradisional Jawa seringkali memanfaatkan bahan-bahan alami seperti kayu, batu, dan anyaman bambu, yang memberikan kesan ramah lingkungan dan kesan alami yang khas.

    Selain itu, arsitektur Jawa juga ditandai oleh simetri yang harmonis, proporsi yang seimbang, serta ornamen-ornamen yang dipenuhi dengan makna filosofis dan spiritual.

    Pada setiap detail arsitektur Jawa, terdapat penekanan pada keindahan yang sederhana namun memikat. Misalnya, atap pelana yang melengkung dengan lembut, seringkali dihiasi dengan ukiran-ukiran halus yang memperkuat estetika bangunan.

    Selain itu, terdapat juga permainan cahaya dan bayangan yang dimanfaatkan dengan cerdas, seperti pada sisi-sisi bangunan yang terbuka, sehingga menciptakan suasana yang sejuk dan nyaman di dalam ruangan.

    ADVERTISEMENT
    Migunani

    Namun, di balik keindahan visualnya, arsitektur tradisional Jawa juga menyimpan nilai-nilai filosofis yang dalam. Konsep Tri Mandala, misalnya, merupakan salah satu prinsip dasar dalam perancangan arsitektur Jawa yang menggambarkan hubungan harmonis antara manusia, alam, dan Tuhan. 

    Dalam konsep ini, terdapat pembagian ruang yang mengacu pada tiga wilayah: bhurloka (alam manusia), bhuvarloka (alam semesta), dan swargaloka (alam surgawi).

    Dengan demikian, arsitektur Jawa bukan hanya sekadar bangunan fisik, melainkan juga simbol spiritualitas dan kehidupan yang terhubung dengan alam dan kosmos. Namun demikian, arsitektur tradisional Jawa juga menghadapi tantangan dalam menjaga kelestariannya.

    Perubahan zaman dan modernisasi seringkali menuntut adaptasi dan perubahan dalam desain arsitektur, yang dapat mengancam integritas dan keaslian dari arsitektur tradisional. 

    Oleh karena itu, upaya untuk melestarikan dan memahami nilai-nilai filosofis dan spiritual yang terkandung dalam arsitektur Jawa sangatlah penting, sebagai bagian dari upaya pelestarian warisan budaya bangsa.

    Dalam kesimpulannya, arsitektur tradisional Jawa merupakan manifestasi dari keindahan, keanggunan, dan kearifan lokal yang mendalam. Dengan memahami ciri khas serta nilai-nilai filosofis yang terkandung dalam arsitektur ini, kita dapat lebih menghargai dan melestarikan warisan budaya yang berharga ini untuk generasi-generasi mendatang

    Kabar Trenggalek - Pendidikan

    Editor:Zamz

    ADVERTISEMENT
    Lodho Ayam Pak Yusuf