Kabar TrenggalekKabar Trenggalek
Kabar TrenggalekKabar Trenggalek

Press ESC / Click X icon to close

My Account
ADVERTISEMENT
sorot

Kunci Sukses Mengelola UMKM: Pentingnya Rencana dan Anggaran yang Realistis

Tanpa rencana yang baik dan anggaran yang disusun dengan cermat, sulit bagi sebuah usaha kecil untuk bertahan dalam persaingan yang ketat.

  • 27 Dec 2024 14:00 WIB
  • Google News

    Bagaimana usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) bisa bertahan dalam persaingan yang ketat? Perencanaan dan penganggaran adalah dua hal yang tak terpisahkan dalam pengelolaan UMKM. Tanpa rencana yang baik dan anggaran yang disusun dengan cermat, sulit bagi sebuah usaha kecil untuk bisa eksis.  

     

    Mari kita telaah secara mendalam mengenai pentingnya perencanaan dan penganggaran, serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk memastikan kedua hal tersebut berjalan dengan baik.  

     

    Berikut langkah-langkah perencanaan dan penganggaran yang dirangkum dari buku Panduan Praktis Keuangan UMKM karya Maya Wulandari. 

     

    1. Membuat Anggaran yang Realistis  

     

    Menyusun anggaran yang realistis adalah langkah pertama yang krusial dalam menjaga kesehatan keuangan sebuah UMKM. Anggaran merupakan rencana keuangan yang memperlihatkan perkiraan pendapatan dan pengeluaran dalam suatu periode tertentu.  

     

    Anggaran yang baik haruslah realistis, artinya menggambarkan kondisi yang sesungguhnya dan mampu memberikan pandangan yang jelas mengenai kinerja keuangan usaha dalam waktu yang akan datang.  

     

    Menyusun anggaran yang realistis adalah dengan melakukan evaluasi terhadap kinerja  

    keuangan masa lalu. Dengan menganalisis data historis mengenai pendapatan dan pengeluaran, pemilik UMKM dapat memiliki gambaran yang lebih akurat mengenai pola-pola keuangan yang mungkin terjadi di masa mendatang. 

     

    Selain itu, pemilik usaha juga perlu mempertimbangkan faktor-faktor eksternal yang mungkin mempengaruhi performa keuangan, seperti perubahan harga bahan baku atau fluktuasi pasar.  

    Setelah melakukan evaluasi, susun anggaran dengan memperhitungkan semua pendapatan dan biaya yang diperkirakan akan timbul dalam periode yang ditetapkan. Penting untuk  

    memperhatikan setiap detail dan tidak mengabaikan pengeluaran yang mungkin terlihat kecil, karena hal-hal kecil tersebut juga dapat berdampak besar pada keseluruhan kesehatan keuangan usaha.  

     

    1. Pengawasan Biaya  

     

    Pengawasan biaya merupakan salah satu aspek penting dalam menjaga kesehatan keuangan sebuah UMKM. Biaya-biaya operasional yang tidak terkendali dapat menjadi beban yang berat bagi bisnis, bahkan dapat mengancam kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu, pengawasan biaya menjadi langkah yang sangat penting untuk meningkatkan efisiensi dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya.  

     

    Teknik mengendalikan biaya dapat dilakukan melalui beberapa langkah strategis. Pertama, pemilik usaha perlu melakukan audit terhadap semua biaya operasional yang ada. 

     

    Hal ini bertujuan untuk mengidentifikasi biaya-biaya yang tidak efisien atau tidak perlu, sehingga dapat dikurangi atau dihilangkan jika memungkinkan.  

     

    Selanjutnya, pemilik usaha dapat mengimplementasikan kebijakan penghematan biaya, seperti mengevaluasi ulang kontrak dengan pemasok atau mencari alternatif yang lebih terjangkau, memanfaatkan teknologi untuk mengotomatisasi proses bisnis yang memerlukan banyak biaya tenaga kerja, serta memperketat pengawasan terhadap pengeluaran karyawan.  

     

    Selain itu, penting pula untuk terus memantau dan mengevaluasi pengeluaran secara berkala. Dengan melakukan pemantauan yang teratur, pemilik usaha dapat mengidentifikasi potensi pemborosan atau peningkatan biaya yang tidak terduga, dan mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut sebelum menjadi lebih besar.

      

    1. Proyeksi Keuangan  

     

    Proyeksi keuangan merupakan alat yang sangat berguna bagi pemilik UMKM untuk merencanakan dan mengambil keputusan bisnis yang cerdas. Proyeksi keuangan memungkinkan pemilik usaha untuk melihat ke depan dan memperkirakan performa keuangan usaha dalam jangka waktu tertentu, berdasarkan asumsi-asumsi yang telah  

    disusun. 

     

    Membuat proyeksi keuangan adalah dengan mengumpulkan dan menganalisis data historis mengenai performa keuangan usaha. Data-data ini akan menjadi dasar untuk membuat asumsi mengenai pertumbuhan pendapatan, biaya operasional, dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi performa keuangan usaha di masa mendatang.  

     

    Setelah itu, pemilik usaha perlu mengidentifikasi dan memperhitungkan semua faktor yang mungkin mempengaruhi proyeksi keuangan, baik dari segi internal maupun eksternal. Faktor-faktor ini dapat mencakup perubahan dalam permintaan pasar, fluktuasi harga bahan  

    baku, atau bahkan perubahan regulasi yang dapat mempengaruhi operasional bisnis.  

     

    Dengan memiliki proyeksi keuangan yang baik, pemilik UMKM dapat membuat keputusan yang lebih cerdas dan strategis dalam mengelola bisnis mereka. Proyeksi keuangan memungkinkan pemilik usaha untuk melakukan simulasi terhadap berbagai skenario dan memperkirakan dampaknya terhadap kinerja keuangan usaha. Sehingga, mereka dapat membuat strategi yang tepat untuk menghadapi tantangan yang mungkin terjadi di masa mendatang.  

    Editor:Danu S