KBRT – Di tengah melonjaknya harga bahan pokok dapur seperti bawang merah, bawang putih, dan cabai, seorang penjual bothok di Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, memilih untuk tidak menaikkan harga jual makanannya.
Wiwik Agustiani (47), pemilik warung bothok di Desa Karanggandu, tetap menjual olahan khas laut itu dengan harga Rp10 ribu per bungkus.
“Saya ini jualan bothok sudah puluhan tahun, karena ya meneruskan dari orang tua dahulu. Saat ini bahan baku seperti bawang putih, bawang merah, cabai itu naik semua, Mas,” ujar Wiwik saat ditemui di warungnya, Kamis (10/04/2025).
Di warung miliknya, Wiwik menyediakan aneka olahan bothok seperti bothok ikan laut, bothok cumi-cumi, hingga bothok tawon. Dalam sehari, ia mengolah sekitar 10 kg ikan segar, 5 kg cumi-cumi, dan 4 kg tawon. Ia mengutamakan kesegaran bahan, bahkan kerap mendatangkan ikan dari luar daerah.
“Kalau jenis ikan yang saya pakai itu tidak berpatok pada satu jenis, asal segar dan berdaging putih saya pakai. Saya juga sering dapat ikan dari laut Munjungan kalau di sini sedang tidak ada,” ungkapnya.
Meski harga bahan baku naik, Wiwik menegaskan tidak mengurangi takaran, rasa, maupun kualitas bothok yang ia jual. Ia tetap mempertahankan rasa agar pelanggan tidak kecewa.
“Kalau masalah harga itu kami tetap, walaupun bahan baku naik. Yang penting asal tidak rugi saja. Waktu harga bahan baku turun dulu, ya untungnya lumayan. Kalau sekarang, tetap ada untung meski minim. Yang penting rasa dan kualitas tidak berubah,” terangnya.
Bothok racikan Wiwik tak hanya digemari warga sekitar. Ia mengaku banyak pelanggannya berasal dari luar Kecamatan Watulimo, bahkan instansi pemerintahan juga sering memesan olahan tradisional tersebut.
Kabar Trenggalek - Ekonomi
Editor:Zamz
Kabar Trenggalek Hadir di WhatsApp Channel 
